tsunami selat sunda
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkenalkan teknologi alternatif pengganti sistem Buoy yaitu Laser Tsunami Sensor (LTS). Teknologi ini dinilai lebih efisien dan lebih murah.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan revitalisasi pada tiga Buoy Tsunami untuk Gunung Anak Krakatau. Perbaikan ketiga Buoy tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp15 miliar.
Pasca kejadian tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu, baik Presiden Joko Widodo maupun LIPI mendorong adanya mitigasi dan pendidikan bencana untuk pengurangan risiko bencana.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menaikan status aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza menyatakan saat ini Indonesia tidak mempunyai sama sekali alat pendeteksi dini tsunami karena sudah rusak ataupun hilang akibat vandalisme.