sampah plastik
Permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan melihat sisi ekologis dan pencemarannya semata, namun ada sisi ekonomi yang juga harus dijadikan model pendekatan.
Menurut Dr. Jenna Jambeck, daya beli masyarakat kelas menengah yang banyak mengonsumsi kemasan sachet membuat ditemukannya sampah sachet di wilayah pesisir.
Kemenko Maritim menegaskan bahwa praktik ‘illegal fishing’ dan masalah sampah di laut adalah masalah besar yang jika tidak segera diselesaikan akan berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.
Sampah sedotan plastik sekali pakai merupakan satu dari 10 jenis sampah yang paling sering ditemukan di pantai dan lautan dunia. Di Indonesia sendiri, pemakaian sedotan sekali pakai diperkirakan mencapai lebih dari 93 juta batang setiap harinya.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia sebagai negara maritim terbesar yang memiliki potensi kekayaan laut sangat besar memiliki masalah yang sangat serius, yakni sampah di laut.
Indonesia berambisi akan mengurangi 70 persen sampah plastik hingga tahun 2025. Ambisi ini diluncurkan melalui Rencana Aksi Nasional untuk menanggulangi sampah plastik di laut.
Dibutuhkan partisipasi dari banyak pihak termasuk masyarakat dalam upaya menghentikan pencemaran laut dari sampah plastik dan mendukung pola perikanan berkelanjutan.
Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 5 juta sampah yang berada di perairan dunia. Perlu cara kreatif untuk mengurangi sampah tersebut, seperti yang dilakukan lima perusahaan ini.
Tampak cincin cahaya melingkari kolam air mancur di Trafalgar Square di London terlihat sangat indah. Jika mengamatinya lebih dekat maka akan terlihat bahwa cahaya berpendar dari cincin tersebut berasal dari ribuan plastik botol bekas.
Earth Hour Malang bersama Komunitas Parimaya menggelar razia kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Malang pada Minggu (13/03/2016).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengaku telah menemukan inovasi teknologi untuk meminimalisir permasalahan lingkungan akibat sampah plastik.
Sampah plastik selalu membawa kerugian yang begitu besar bagi alam. Di tanah, sampah plastik memiliki waktu yang sangat panjang untuk terurai. Sisanya, sampah plastik akan berakhir di lautan.
Peneliti dari Yayasaan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Ir. Ilyani Sudardjat, menyatakan, peritel memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi terkait regulasi kantong plastik berbayar.