pengendalian karhutla
Pasca kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hebat pada tahun 2015, pemerintah Indonesia mulai memberi perhatian lebih untuk mencegah bencana serupa terulang. Setiap tahunnya, pemerintah mengadakan rapat koordinasi nasional (Rakornas) terkait pengendalian karhutla khususnya di wilayah-wilayah rawan. Semua pihak mulai dari pusat hingga daerah harus menyadari peran masing-masing dalam pengendalian karhutla.
LIPI menyampaikan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Pulau Kalimantan harus dikaji dengan benar untuk menghindari potensi yang dapat menimbulkan kebakaran lahan gambut dan banjir.
Pemerintah saat ini tengah gencar menangani kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau, Sumatera Barat. Menurut pemantauan BNPB dan KLHK, titik api di Kabupaten Bengkalis dan Dumai sudah berkurang.
KLHK bekerjasama dengan Kemenkominfo meluncurkan Sistem Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui SMS (SMS Blast). Hal ini dilakukan oleh KLHK sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Memasuki musim kemarau dan mendekati pelaksanaan Asian Games 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meningkatkan kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tepat pada hari Selasa (31/10/2017) tiga provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengakhiri masa status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan.
Hingga saat ini, jumlah titik api dan luas kebakaran hutan dan lahan terus menurun dibanding tahun sebelumnya hingga akhirnya puncak ancaman kebakaran hutan dan lahan pun berlalu.
Laporan pemantauan satelit NOAA per tanggal 23 Juli 2017 pukul 20.00 WIB kembali menemukan 64 titik api (hotspot) di seluruh Indonesia.
Bila dibandingkan dengan data tahun 1981 hingga tahun 2010 puncak musim kemarau biasanya terjadi mulai Juni, Juli, hingga Agustus, tahun ini puncak musim kemarau mengalami perubahan.
Sebagian besar permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia memiliki sebab yang terus berulang. Salah satunya kebiasaan masyarakat yang dibiarkan untuk membuka lahan dengan cara membakar.
Memasuki minggu terakhir Januari 2017, beberapa daerah di Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Di beberapa daerah bahkan telah mengalami kenaikan jumlah hotspot dalam seminggu terakhir.
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), KLHK mengeluarkan surat peringatan pemberitahuan waspada Karhutla kepada seluruh Gubernur dan kalangan dunia usaha.
Sebagai langkah antisipasi potensi karhutla, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta kepala daerah untuk menetapkan status Siaga Darurat Karhutla pada awal 2017.