
pengelolaan hutan


Jakarta (Greeners) – Pada akhir November 2024, Kementerian Kehutanan mengumumkan lima program strategis untuk meningkatkan pengelolaan hutan. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai bahwa program-program tersebut masih mengandung kontradiksi dan […]

Jakarta (Greeners) – Indonesia bersama Amerika Serikat menjalin kerja sama untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan ketahanan iklim global. Kedua negara ini berkomitmen menjalin kerja sama dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan. […]

Jakarta (Greeners) – Pemulihan lahan gambut di kawasan hutan produksi yang masyarakat kelola melalui skema perhutanan sosial seperti HKm dan agroforestri berpotensi memberi kontribusi dalam mencapai target Forestry and other […]

Hutan Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati di dunia, dan Indonesia saat ini berada di urutan ketiga dari tujuh negara yang diberi predikat Megadiversity Country. Predikat yang apabila tidak […]

KLHK mensosialisasikan Silvikultur Intensif (SILIN) untuk mewujudkan peningkatan produktivitas hutan alam dan pengelolaan sumber daya alam hutan yang berkelanjutan.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkenalkan dua sistem baru pengelolaan hutan, yaitu Reduce Impact Logging (RIL) dan Silviculture Intensive (SILIN).

Alih-alih didorong sebagai bagian dari “mengatasi” pembalakan liar yang masif di era orde baru, Walhi menilai kebun kayu justru pada akhirnya menjadi predator bagi hutan alam dan kawasan ekosistem esensial lainnya.

Pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa pengelolaan hutan Indonesia jangan lagi berbasis pada rutinitas dan monoton.

Penerapan produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab perlu peran serta semua pihak, baik oleh pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, setidaknya terdapat empat fungsi hutan dan pohon di luar kawasan hutan yang harus menjadi perhatian semua pihak.

Pemerintah berharap para pelaku usaha kehutanan turut memberikan dukungannya untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.

Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana mengembangkan sistem Smart Forest Village (Hutan Konservasi) dalam menanggulangi permasalahan krisis pengelolaan hutan di Jawa.

Dengan jumlah daratan 520 juta kilometer persegi, mungkin kita masih bisa berpikir bahwa masih banyak ruang di Bumi untuk makhluk hidup. Namun daftar terakhir menunjukkan bahwa ada sekitar 24.307 spesies yang terancam punah di planet yang kita tinggali ini.