kesepakatan paris
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan bahwa pada Konferensi Para Pihak untuk Perubahan Iklim Ke-24 (COP 24), Program Kerja Kesepakatan Paris menjadi agenda yang akan diselesaikan.
Berdasarkan laporan Brown to Green Report 2018, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2017 Indonesia menunjukkan penurunan kinerja yang ditandai dengan semakin besarnya ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil.
Untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement), perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut menjadi hal yang penting.
PBB memprediksi dunia akan menghangat sekitar 3 derajat Celcius pada tahun 2100 meskipun negara-negara di dunia berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2015.
Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) 2017 mengajak negara-negara di dunia untuk bersama-sama mewujudkan ambisi dalam upaya memerangi pemanasan global dan mewujudkan dunia yang lebih aman dan sejahtera.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan bahwa misi keikutsertaan delegasi Indonesia pada COP 23 ialah memastikan kepentingan Indonesia terakomodasi.
Mantan Wakil Presiden AS yang juga aktivis perubahan iklim Al Gore mengatakan, “Apapun yang dikatakan oleh Presiden Donald Trump, tidak akan ada yang bisa menghalangi revolusi energi.”
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Nur Masripatin, yang juga ketua Delri, menekankan bahwa target Indonesia di COP 23 kali ini adalah menyepakati elemen-elemen penting yang masuk pada COP Decision 2018, termasuk pembahasan Paris Rules Book.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan agenda pengendalian perubahan iklim Indonesia tidak akan tergoyahkan meski Amerika Serikat memutuskan mundur dari Paris Agreement.
Melihat pentingnya perlindungan dan pemulihan gambut tropis untuk kepentingan global, United Nation Environment Program (UNEP) berinisiatif untuk membentuk Global Peatland Initiatives (GPI).
Pemerintah berharap para pelaku usaha kehutanan turut memberikan dukungannya untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.
Kota merupakan pengemiter emisi karbon dan paling terkena dampak, penjahat sekaligus korban.
Meski dirundung dengan ancaman kemunduran berkaitan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, para delegasi dari 197 negara berhasil keluar dengan resolusi yang menakjubkan di COP 22.