kesejahteraan nelayan
Jakarta (Greeners) – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dedi Supriadi menyatakan, nelayan dan komunitas masyarakat pesisir cenderung dipandang sebagai komunitas miskin dan menjadi beban negara. Padahal mereka punya […]
Jakarta (Greeners) – Perubahan iklim tak hanya berdampak pada krisis lingkungan, seperti cuaca ekstrem, pemanasan global, kekeringan, serta banjir. Akan tetapi, juga bencana krisis sosial yang mengancam kesejahteraan kehidupan manusia. […]
KIARA meluncurkan Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2018. Dalam catatan tersebut, KIARA menggarisbawahi bahwa kesejahteraan masyarakat bahari yang semakin buruk.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK). Risiko yang akan dijamin termasuk kegagalan usaha yang disebabkan oleh bencana alam.
Sekretaris Jenderal KIARA Susan Herawati mengatakan bahwa nelayan Indonesia pada masa kini bukan hanya menghadapi masalah perubahan iklim yang ekstrim.
Sebanyak 50 buruh perikanan bersama KIARA meminta negara segera melahirkan undang-undang perlindungan dan pemberdayaan yang lebih spesifik untuk pekerja di sektor perikanan.
Penangkapan berlebihan terhadap hiu dan pari di Indonesia telah menyebabkan terjadinya penurunan populasi kedua spesies tersebut.
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) diharapkan bisa menjamin kedaulatan masyarakat pesisir, namun masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkannya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan pemerintah akan memberikan bantuan jaminan asuransi kapal bagi nelayan yang bersedia beralih ke alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.
Jakarta (Greeners) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak move on seluruh jajarannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dari masalah-masalah tahun lalu dan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan […]
Solidaritas Perempuan dan KIARA merasa bahwa dalam gaungan poros maritim dan negara agraris yang sering dilekatkan pada Indonesia, pemenuhan hak petani dan nelayan sebagai produsen pangan justru diabaikan.
Pusat Data dan Informasi Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA ) pada Mei 2014 mencatat sedikitnya 56 juta orang terlibat dalam aktivitas perikanan. Dari jumlah itu, 70 persen atau sekitar 39 juta orang adalah perempuan nelayan.
Penerapan kebijakan pengurangan jumlah tangkapan pada sektor perikanan ternyata berpotensi meningkatkan ketahanan pangan global dalam jangka panjang.