kain
Dengan menambahkan kandungan grafena atau alotrop karbon, inovasi kain ini dapat disesuaikan untuk mengubah radiasi termal.
Beberapa dari bahan mode termasuk memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Bahan-bahan tersebut di antaranya kapas, wol, hingga serat.
Jika umumnya material bangunan terbuat dari semen dan batu bata, mahasiswa dari Bartlett School of Architecture di University College London justru menggunakan material yang sama sekali berbeda. Mereka menggunakan kain.
Delapan orang insinyur dari Georgia Tech mempelopori penelitian sebuah kain hibrida yang sanggup memanen energi dari dua sumber: matahari dan gerakan.
Industri fashion nampaknya akan menyambut datangnya bahan baru. Pasalnya, sebuah perusahaan start-up, Bolt Threads, telah mengembangkan sutra sintetis. Sutra ini dapat disesuaikan menjadi seperti sutra yang dihasilkan oleh ulat atau dari […]
Jakarta (Greeners) – Sore itu sinar matahari cukup menyilaukan mata. Udara yang terasa agak panas ditambah dengan orang-orang yang berkumpul mengitari halaman rumput dengan luas tidak seberapa menambah pengap udara. […]
Jakarta (Greeners) – Bukan hanya sebagai warisan semata, kebaya sudah menjadi salah satu mode yang digemari oleh berbagai kalangan termasuk anak-anak muda. Jika sebelumnya kebaya digunakan pada acara formal yang […]
Jakarta (Greeners) – Kiprah perancang muda Lenny Agustin dalam dunia fashion Indonesia patut diapresiasi. Perempuan yang dikenal kerap menggunakan tenun dalam rancangannya ini tidak hanya memiliki kepedulian pada potensi budaya […]