hotspot
Jakarta (Greeners) – Setelah melewati musim kemarau panjang, sebagian besar wilayah Indonesia kini memasuki musim hujan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan titik hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun […]
Kebakaran hutan melepaskan gas metana, yakni gas rumah kaca yang 21 kali lebih beracun daripada karbon dioksida dan senyawa ini berbahaya bagi lapisan ozon.
According to Director of Auriga Nusantara Foundation Dedy Sukmara, hotspots are the main culprit of land and forest fires. Most of these hotspots are peatland. Data from Auriga Nusantara shows ten provinces in which land and forest fires emerge.
Approaching dry season and the 2018 Asian Games in Palembang and Jakarta, which will be held on August to September, Ministry of Environment and Forestry steps up on forest and land fires control.
Memasuki musim kemarau dan mendekati pelaksanaan Asian Games 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meningkatkan kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Perkiraan curah hujan di Indonesia yang masih pada tingkat rendah hingga menengah terutama di provinsi-provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan membuat KLHK menyiagakan Manggala Agni.
As much as 64 hotspots and 157 hotspots, recorded by NOAA and TERRA AQUA satellites, respectively, throughout the country by 23 July have prompted Environment and Forestry Ministry to dispatch its Forest and Land Fires Task Force for ground checks and fire fighting in several locations.
At least 2.7 million hectares of primary forest and peat lands lost during six years of moratorium policy implementation in Indonesia.
Increased hotspots have been spotted in several provinces, such as Riau, South Sumatra, South Sulawesi, and West Kalimantan, in the past few weeks.
Memasuki minggu terakhir Januari 2017, beberapa daerah di Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Di beberapa daerah bahkan telah mengalami kenaikan jumlah hotspot dalam seminggu terakhir.
Satelit Modis dengan sensor Terra dan Aqua milik NASA kembali mendeteksi ratusan hotspot atau titik api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat pada Senin pagi.
Meski jumlah hotspot atau titik api secara Nasional berkurang hingga 70-90 persen, namun KLHK menyatakan kewaspadaan tetap ditingkatkan seiring dengan mulai masuknya musim kering.
Dalam kurun waktu seminggu terakhir titik panas (hotspot) di Kalimantan Barat meningkat secara signifikan. Satelit Modis dari NASA mendeteksi 158 hotspot di Kalimantan Barat pada Jumat pagi (19/8/2016) dimana satu hari sebelumnya hanya terdeteksi 106 titik.