
BMKG


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan kepada semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk mengantisipasi potensi kerusakan akibat hujan besar yang akan terjadi di Indonesia, khususnya Jabodetabek.

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Pusat Informasi Iklim BMKG Evi Lutfiati menjelaskan bahwa saat ini musim hujan mengalami kemunduran selama kurang lebih 20 hari.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan sekitar 1,4 juta jiwa akan terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih akibat kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca menjelang dan saat Lebaran 2017 akan bervariasi.

Bila dibandingkan dengan data tahun 1981 hingga tahun 2010 puncak musim kemarau biasanya terjadi mulai Juni, Juli, hingga Agustus, tahun ini puncak musim kemarau mengalami perubahan.


Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Selasa (21/02), disebabkan oleh adanya area konvergensi tepat di sekitar wilayah Jakarta yang membuat pertumbuhan awan hujan menjadi sangat kuat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan curah hujan di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat pada tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun 2016.

BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang diperkirakan masih akan terjadi di sejumlah wilayah pada tanggal 26 September hingga 30 September 2016.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal ataupun bekerja di wilayah pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian antara 2-4 meter.

Indonesia’s Meteorology, Climatology and Geophysics agency encouraged public and companies in forestry and plantation sectors not to burn their lands, especially peatlands, considering mid-July will already dry season in some parts of the country.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi saat mudik lebaran 2016. Tingginya curah hujan tersebut dipicu oleh fenomena La Nina yang akan berlangsung pada awal Juli 2016.

Indonesia akan mengalami kemarau basah pada bulan Ramadhan 2016. Hal ini dikarenakan peluang La Nina akan mulai muncul pada periode Juli, Agustus, September 2016 dengan intensitas lemah sampai sedang.

Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) yang mengguncang Ekuador, disebut BMKG dapat terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia juga memiliki banyak subduksi lempeng aktif.