badak sumatera
Masa reproduksi badak sumatera yang lama membuat populasi spesies ini menuju kepunahan. Diperlukan upaya untuk mempertemukan badak jantan dan badak betina dalam waktu yang tepat agar proses kawin dapat terjadi.
Indonesia merupakan habitat dua dari lima spesies badak yang ada di dunia yaitu badak jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Selain ancaman perburuan, penyakit menjadi ancaman terhadap populasi badak.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Dahono Adji mengatakan akan mengawetkan jasad Najaq guna kebutuhan pengembangan ilmiah dan objek wisata umum.
Kasus kematian Najaq, Badak Sumatera yang mati setelah 16 hari ditemukan di Kutai Barat, Kalimantan Timur diduga bukan hanya karena infeksi akibat jerat tali yang melilit kaki kiri belakangnya.
Najaq, badak Sumatera yang belum lama ini ditemukan di Kutai Barat, Kalimantan Timur telah mati pada Selasa dini hari, 5 April 2016.
Jakarta (Greeners) – Dalam rangka memperingati Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day yang jatuh pada 22 September 2015, Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) dan WWF-Indonesia mengadakan berbagai kegiatan bertema […]
Jakarta (Greeners) – Menyelamatkan Badak yang tersisa di Kalimantan bukanlah hal yang mudah. Penemuan tanda-tanda keberadaan badak di Kalimantan pada awal tahun 2013 lalu sudah seharusnya menjadi momentum penting bagi […]
Jakarta (Greeners) – Indonesia mempunyai dua dari lima jenis badak yang tersisa di dunia, yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicherorinus sumatrensis). Kedua jenis satwa langka dan dilindungi […]