Menjadi Kiblat Permainan
Berlatar belakang pendidikan S1 di Desain Produk Itenas serta S2 dan S3 di Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, penelitian terhadap permainan tradisional ini menghantarkan Zaini berkeliling dunia untuk meneliti permainan tradisional di mancanegara. Beberapa negara yang pernah dikunjungi Zaini seperti Australia, Jepang, India dan berbagai negara Eropa. Dari penelitiannya itu ternyata didapatkan Indonesia memiliki jumlah dan jenis permainan tradisional yang paling banyak.
Potensi pengembangan mainan tradisional di Indonesia, dengan begitu, sangat terbuka lebar. Apalagi dengan kekayaan budaya di Indonesia, bisa jadi lebih banyak lagi permainan tradisional yang belum ditemukan dan menunggu untuk dilestarikan.
Sayangnya, menurut Dosen di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung ini, permainan tradisional di Indonesia masih tersisih dari aktivitas ekonomi sosial masyarakat. “Kalau di Jepang, sudah terintegrasi dalam keseharian,” tambah Zaini. Namun ia mengaku tetap optimis bahwa kedepannya permainan tradisional ini bisa menjadi sektor ekonomi yang potensial untuk digarap.
Selain itu, mimpi besarnya yang lain adalah hadirnya Museum Permainan Tradisional Indonesia kelak, sebagai etalase dan tempat belajar dan penelitian bangsa Indonesia. Museum ini ia mimpikan berdiri sebagai kado 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 supaya anak-anak Indonesia bisa mengenal jati diri, lingkungan, dan keluhuran bangsanya. Bagi Zaini, bermain tidak hanya hobi atau renjana, tetapi juga sudah menjadi panggilan diri serta tugasnya dari Tuhan untuk lebih memanusiakan manusia Indonesia.
Penulis: Gede Surya Marteda