Jakarta (Greeners) – Perkembangan dunia sepeda semakin pesat, termasuk dengan kehadiran banyak komunitas pesepeda perempuan. Misinya sama, mereka menginginkan kesetaraan dan ruang pada para pesepeda perempuan. Salah satunya Komunitas Velo Girls Bandung (VGB).
Tak sekadar komunitas yang berisi para perempuan, komunitas yang didirikan tahun 2019 ini memiliki kemampuan yang tak kalah dibanding pesepeda laki-laki. Beragam track dan jarak tempuh bersepeda jarak jauh telah menjadi budaya mereka.
VGB sendiri merupakan bagian dari Velo Girls Indonesia yang berpusat di Lombok dan berdiri sejak 11 tahun lalu. Selain Bandung, beberapa cabang lainnya yaitu Bali, Jakarta, Kalimantan serta Surabaya.
Ketua Velo Girls Bandung Elly Qodariah Muhdiat mengatakan, komunitas ini beranggotakan para perempuan berasal dari beragam profesi. Profesi tersebut yakni ibu rumah tangga, pengusaha, PNS hingga pedagang. Ia juga menegaskan, tak ada batasan usia bagi para perempuan untuk bergabung dalam komunitas ini.
Elly menyatakan, para perempuan yang tergabung dalam komunitas VGB ini memiliki misi yang sama, yakni menginginkan kesetaraan dalam keamanan dan kenyamanan bersepeda. Seperti halnya para lelaki.
Ia melihat, banyak para pesepeda perempuan yang hingga kini masih bingung melaporkan kepada siapa saat mengalami pelecehan maupun kekerasan saat bersepeda di jalan. Dengan adanya komunitas pesepeda perempuan ini, sambung dia setidaknya para perempuan bisa bersatu untuk menekan pelecehan.
Velo Girls Bandung Perjuangkan Hak Pesepeda Perempuan di Jalan Raya
“Mau lapor aparat pun belum tentu ditindak secara langsung maka kita bersama-sama nih bersepeda. Harapannya agar kita semakin kuat, karena sangat rentan bagi perempuan untuk bersepeda seorang diri di jalan,” katanya kepada Greeners baru-baru ini.
Kendati demikian, bukan berarti para perempuan yang tergabung dalam komunitas ini tak pernah mengalami kekerasan di jalan. Elly menceritakan pengalaman komunitas Velo Girls Bandung saat bersepeda di jalur sepeda, tiba-tiba ada pengendara ojek online yang menyalip belok tak memperhatikan jalan. Otomatis pesepeda di belakangnya harus mengerem mendadak dan akhirnya terjadi tabrakan beruntun.
“Lebih parahnya lagi pengendara ojek ini tak mau kalah dan malah marah-marah ke kita. Saat itu kita langsung memfoto plat nomor mereka dan melaporkan ke polisi, tapi hingga saat ini tak ada respon,” ujarnya.
Ia berharap dengan akan lahirnya Peraturan Wali Kota (Perwal) Bandung tentang keselamatan dalam mengendarai sepeda dan pembuatan jalur khusus sepeda akan dapat memastikan nasib para pesepeda perempuan di jalan raya.
Komunitas yang bermarkas di Jalan Suryalaya Tengah Bandung ini juga mempunyai agenda rutin kegiatan bersepeda setiap hari minggu ke berbagai trek atau jalur bersepeda. Menariknya pula mereka lebih menyukai trek sepeda yang berat dan menantang, seperti jalan menanjak.
Selain itu, mereka juga kerap kali bersepeda di jalan-jalan pedesaan. Elly menyebut, jalanan menuju pedesaan menghadirkan pemandangan alam indah yang sayang untuk mereka lewatkan.
Beberapa agenda yang pernah mereka lakukan bersama dengan Velo Girls Indonesia, di antaranya bersepeda jarak jauh ke Bali. Agenda ini merupakan bagian dari gathering bersama dengan semua cabang Velo Girls di Indonesia.
Penulis : Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin