Bandung (Greeners) – Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, mainan anak mulai kurang diminati dengan tersedianya berbagai macam jenis virtual game di gadget. Mainan berupa mobil-mobilan, robot-robotan, boneka dan jenis mainan lainnya kini mulai ditinggalkan anak-anak yang lebih memilih bermain dengan perangkat elektronik.
Di Bandung yang terkenal sebagai kota sejuta kreatifitas, ada satu komunitas yang menamakan dirinya komunitas Muda Mudi Berbagi. Komunitas yang berdiri sejak Juli tahun 2013 ini, tergerak untuk mengembalikan eksistensi mainan. Dengan mengusung tema “Toys For Kids”, mereka mengadakan donasi mainan untuk anak-anak di pedesaan dan anak-anak panti asuhan.
Menurut Bima Aryuna yang merupakan staf publikasi dan partnership dari Muda Mudi Berbagi, kegiatan “Toys For Kids” dijalankan dengan cara menyediakan sebuah drop box untuk menyimpan donasi mainan di beberapa sekolah di kota Bandung, mulai dari jenjang SD hingga SMP.
“Mainan memang identik dengan kesenangan sendiri. Maka, ketika kita mengajak orang untuk mendonasikan mainannya, seperti ada belahan jiwanya yang diberikan untuk orang lain,” sambung pria yang akrab disapa Ubim tersebut saat ditemui Greeners di area Car Free Day di Dago, Bandung Minggu (7/12) kemarin.
Ubim menambahkan, bahwa kegiatan donasi mainan tersebut akan berlangsung hingga bulan Juli tahun 2015. Untuk saat ini, komunitas Muda Mudi Bandung baru melakukan penyimpanan drop box di beberapa sekolah, namun kedepannya akan melibatkan beberapa universitas di Kota Bandung.
Selain donasi mainan, komunitas ini telah memprogramkan pengenalan kembali permainan tradisional. Menurut Ubim, nantinya, dalam penyerahan donasi mainan ke panti atau desa, akan ada seremonial kecil dengan mengadakan permainan tradisional sebagai upaya pelestarian permainan tradisional yang kini mulai ditinggalkan.
Bagi yang berminat untuk turut mendonasikan mainannya, bisa langsung menghubungi komunitas Muda Mudi Berbagi melalui twitter dengan akun @MudaMudiBerbagi.
(G11)