#NoStrawMovement
Anak kedua dari tiga bersaudara ini juga menjadi pemrakarsa #NoStrawMovement atau Gerakan Tanpa Sedotan Plastik. Gerakan ini bekerjasama dengan salah satu restoran cepat saji terbesar di Indonesia, Kentucky Fried Chicken (KFC), pada tahun 2017 lalu.
Menurut Tenia, sejak mencanangkan #NoStrawMovement, KFC telah berhasil mengurangi penggunaan sedotan yang cukup signifikan. Data DCA menunjukkan pada akhir 2017 terjadi pengurangan penggunaan sedotan sebanyak 46% di setiap gerai KFC, dan angka tersebut bertambah sejak program #NoStrawMovement diperluas dalam skala nasional pada bulan Mei 2018. Hingga akhir tahun 2018 pengurangan penggunaan sedotan di gerai KFC telah mencapai 91%.
Tenia mengatakan kalau Ayahnya selalu mengajarkan agar jangan menunjuk orang lain untuk berubah. Dalam menghadapi masalah, ia diminta untuk mengenali masalah tersebut, mempelajari sistemnya dan bersama-sama mencari solusinya.
“Aku bekerjasama dengan perusahaan yang menghasilkan plastik juga tidak mudah karena biasanya dunia usaha maunya win-win solution, dari segi binis tetap jalan dan dari segi kampanye juga jalan. Makanya dengan ide-ide yang aku dapat, aku dorong KFC untuk berani mengampanyekan #NoStrawMovement ini. Hasilnya pun baik dan diterima oleh masyarakat walaupun masih ada yang bandel minta sedotan,” ujarnya sambil tertawa.
Sebagai salah satu pemuda yang berhasil mendirikan komunitas lingkungan, Tenia memiliki pesan untuk anak-anak muda, “Aku tidak akan meminta kalian untuk peduli masalah sampah laut karena mungkin saja kalian peduli dengan masalah gunung, sungai, atau apapun. Tapi aku minta apa yang kalian lakukan membawa perubahan bagi diri kalian sendiri dan lingkungan. Membantu menjaga lingkungan setidaknya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan bertanggungjawab akan sampah kita sendiri,” katanya menutup pembicaraan.
Penulis: Dewi Purningsih