Di Indonesia kegiatan bersepeda telah menjadi tren di masyarakat. Meningkatnya jumlah pengguna sepeda juga diiringi dengan terbentuknya beragam komunitas. Mereka yang tergabung dalam kelompok pesepeda umumnya memiliki kesamaan hobi sekaligus memanfaatkan kegiatan olahraga itu untuk saling berinteraksi antarindividu.
Keberadaan komunitas juga menjadi wadah untuk saling berbagi maupun menciptakan suatu kreativitas. Perkumpulan juga dapat memberikan warna baru untuk mendorong suatu kebijakan pembangunan di sebuah kota. Ungkapan tersebut terlontar dari Ketua Umum Komunitas Gowes Baraya Bandung (GBB), Anggana Nugraha atau kerap disapa Angga Cabelitta, pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Saat dihubungi oleh Greeners pekan lalu, ia menceritakan peran sekaligus latar belakang berdirinya komunitas GBB. Angga menceritakan program dan kontribusi komunitas Gowes Bandung Baraya dalam mendorong hak pesepeda di Kota Bandung.
Bagaimana terbentuknya komunitas Gowes Baraya Bandung?
Berdiri sejak 31 Januari 2016 lalu, GBB berfungsi untuk mewadahi seluruh pengguna sepeda dari berbagai macam latar belakang. Komunitas ini ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
Saat ini komunitas sepeda yang ada di Kota Bandung mayoritas berdasarkan nama atau merek sepeda maupun instansi. Dari situ muncul untuk membuat sebuah komunitas sekaligus wadah untuk para pengguna sepeda.
Yang mendasari pembentukan komunitas GBB, yakni kesamaan hak, kepedulian sosial, dan rasa persaudaraan. Karena hobinya sama tanpa melihat status sepeda, jadi apa saja sepedanya dan yang penting memiliki sepeda.
Apa fokus dan program yang telah berjalan hingga saat ini?
Kegiatan yang sudah berjalan selama empat tahun ini antara lain gowes setiap Mingguan, bulanan, dan tahunan. Di tahun ini, GBB mendorong pemerintah Kota Bandung untuk segera memfasilitasi jalur sepeda di setiap di Kota Bandung.
Mulai dari Juli hingga Desember mendatang, GBB bersama beberapa instansi sepert Dinas Perhubungan mulai melakukan pengecatan pop-up lajur sepeda yang akan dipermanenkan.
Sejak kapan mendorong perlintasan ini? Berapa daerah yang menjadi target dan berapa kilometer pengerjaannya?
Untuk pop-up dan lintasan permanen sepeda di 2020 ini akan segera terealisasi. GBB mengajukan perlintasan ini sejak Juni dan berjalan sampai sekarang. Untuk target, GBB fokus ke beberapa daerah yang memang sering dilalui oleh para pesepeda. Sepeda biasanya lewat mana, itu yang kita riset terlebih dahulu agar para pesepeda aman sampai ke kota Bandung.