Harapan
Grasi yang diterima oleh Eva Bande hanyalah langkah awal untuk menolak segala upaya kriminalisasi terhadap rakyat yang memperjuangkan hak-haknya karena grasi ini belum menyentuh akar konfliknya. Penyelesaian setiap konflik agraria harus diselesaikan oleh negara.
Ia meminta harus ada upaya dari negara khususnya dalam rangka menerjemahkan nawacitanya yaitu menyelesaikan konflik-konflik agraria. Ia meminta harus dibentuk sebuah badan khusus untuk penyelesaian konflik yang berada di bawah presiden langsung.
Eva bersama dengan Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) dan teman-teman lainnya merumuskan naskah akademik apa yang dimaksud dengan badan penyelesaian konflik agraria, bagaimana ia bekerja dan bersama dengan draft perpresnya untuk dimasukkan ke Kementerian Sekretaris Negara.
“Kami diundang untuk mempresentasikan badan penyelesaian konflik itu dan saat ini kami masih menunggu hasil kesungguhan presiden ini,” jelasnya.
Dalam kondisi taraf darurat agraria yang seperti ini, terang Eva, memang dibutuhkan cara-cara yang luar biasa untuk menyelesaikan konflik yang sudah semakin meluas, berjalan lama dan telah menelan korban yang begitu banyak.
“Harus ada cara-cara luar biasa agar bisa menyelesaikan masalah agraria dan kami berfikir bahwa badan ini yang berada langsung di bawah Presiden adalah cara yang harus dilakukan,” tutupnya mengakhiri perbincangan kami.
Penulis: Danny Kosasih