(Greeners) – Agustus 2017, kemajuan teknologi yang melanda dunia harus disikapi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang mumpuni. Khususnya jika berbicara tentang bagaimana menghadapi permasalahan lingkungan hidup di Indonesia pada masa mendatang. Setidaknya begitulah pesan yang ingin disampaikan oleh tokoh tiga zaman Prof. Dr. Emil Salim.
Menurutnya, generasi muda tidak boleh terlena dengan perayaan hari kemerdekaan seperti apa adanya. Ia justru berharap, para generasi muda harus bisa merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan memikirkan dan berusaha tentang apa yang bisa dilakukan untuk Indonesia pada masa mendatang.
Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan III tahun 1978- hingga 1983 ini mengutarakan bahwa generasi muda tidak boleh hanya mengandalkan dukungan dari pemerintah, swasta atau bahkan donor untuk bisa berkontribusi terhadap perbaikan dan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
Emil menegaskan bahwa anak muda harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri, harus mampu melakukan upaya-upaya terbaiknya untuk Indonesia. Menurut Emil Salim, pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 100 tahun nantinya, para generasi yang muda saat ini yang masih berusia 15 hingga 25 tahun akan memasuki usia matang untuk menjadi pemimpin yang diharapkan Indonesia.
“Mereka yang sekarang berusia 15 sampai 25 tahun yang merayakan 72 tahun Indonesia merdeka, akan menjadi dewasa pada 100 tahun Indonesia merdeka nantinya. Pada 30 sampai 40 tahun lagi, mereka bakal menjadi calon pemimpin. Pada saat itu usia mereka akan sekitar 40-an dimana usia tersebut adalah usia matang yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin indonesia seperti Bung Karno, Bung Hatta, atau bahkan Sjahrir. Semua pemimpin kita di masa revolusi itu kepala empat, usia paling produktif bagi manusia,” ujar tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF) ini saat ditemui Greeners di kediamannya, Jakarta, Selasa (15/08).
Terkait tantangan yang harus dipersiapkan oleh generasi muda sendiri, ia sangat fokus pada peningkatan dan pengembangan kemajuan teknologi dunia. Menurutnya, permasalahan sosial dan lingkungan dunia, khususnya Indonesia akan berada pada titik bagaimana sumberdaya manusianya mampu mengembangkan teknologi untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan lingkungan yang ada. Jika kenaikan air laut terus terjadi dan tidak bisa dihindari, jika lahan tinggal dan hidup manusia serta ekosistem di dalamnya terus menyempit serta udara yang kian kotor menyelimuti Indonesia, lalu bagaimana generasi muda akan mengatasinya? Emil berkeyakinan bahwa teknologilah yang bisa menjawab permasalahan tersebut.
“Pertanyaannya, apa generasi muda kita siap akan hal itu?” ujarnya.
(Selanjutnya…)