Kalaweit Sebagai Program Konservasi dan Rehabilitasi Owa Terbesar di Dunia
Saat ini sekitar 371 owa berada di Yayasan Kalaweit. Dengan jumlah tersebut, Chanee menyebut Kalaweit telah menjadi Program Konservasi dan Rehabilitasi Owa terbesar di dunia.
Ia menuturkan bahwa hal itu bukan sesuatu prestasi. Ia juga tidak berpuas diri dengan tingginya jumlah owa yang berada di tempat konservasi. Menurutnya hal itu hanya sebagian kecil yang berhasil diselamatkan. Karena sebagian besar telah mati sebelum sampai di penangkaran.
“Jangan menganggap semua program rehabilitasi satwa liar yang ada di Indonesia sebuah solusi. Ketika sampai pun belum tentu satwa bisa kembali ke alam,” ujar Chanee.
Ia justru berharap dapat melepas semua satwa liar itu sehingga tidak ada owa di Kalaweit. Sebab menurutnya, jika masih ada yang berada di kandang, hal itu berarti suatu kegagalan. “Semakin banyak masuk semakin sedikit yang bisa dilepas,” kata dia.
Ia menyarankan untuk memberikan kehidupan yang lebih nyaman bagi satwa liar. Misalnya dengan tidak sekali pun membeli satwa walau atas dasar rasa kasihan. “Kalau membeli dengan niat baik esoknya digantikan dengan yang lain,” ujar Chanee.
Penulis: Ridho Pambudi