Jakarta (Greeners) – Sampah spesifik seperti kasur, sofa, dan springbed merupakan kategori sampah yang memerlukan penanganan khusus. Menanggapi masalah itu, Jagatera ID hadir untuk melayani penjemputan dan pengelolaan sampah spesifik, barang besar, dan barang tidak terpakai lainnya.
Startup lingkungan ini didirikan pada tahun 2014. Jagatera dimulai dengan social movement yaitu melalui pembukaan donasi mengumpulkan pakaian bekas yang melibatkan banyak donatur.
Seiring berjalannya waktu, Jagatera akhirnya mengalihkan perhatiannya ke pengelolaan sampah spesifik. Inisiatif tersebut mereka awali karena melihat kondisi sampah yang kian menumpuk, menghabiskan banyak tempat, dan merusak lingkungan.
Pendiri Jagatera ID, Denny M Pondiu mengatakan, dirinya tidak berniat terjun ke bidang lingkungan khususnya pada pengelolaan sampah. Namun, Denny mencoba jelajahi bidang tersebut hingga menemukan sesuatu yang berguna dari sampah.
“Akhirnya Jagatera berkembang sampai tahun sekarang yang lebih spesifik, karena kita melihat di negara maju sampah spesifik menjadi concern yang sangat serius. Oleh karena itu, kita coba berpindah haluan lebih menyasar ke sampah spesifik,” kata Denny kepada Greeners baru-baru ini.
Jenis sampah yang Jagatera ID angkut meliputi sampah pagar, sofa, tekstil dan springbed. Terutama saat bencana banjir, banyak masyarakat yang menyumbangkan kasurnya ke Jagatera untuk dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang bernilai.
Sejauh ini, Jagatera mencatat rata-rata pengumpulan sampah perbulannya terdiri dari sampah daur ulang 5-6 ton, tekstil 2-3 ton, dan limbah kayu sebanyak 1 kubik.
Kurangi Sampah di TPA
Jagatera ID tak sekadar menyelesaikan masalah pembuangan sampah spesifik yang selama ini membuat masyarakat bingung menanganinya. Tetapi, gagasan tersebut telah membantu mengurangi beban sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Semua sampah yang Jagatera kumpulkan akan mereka daur ulang kembali menjadi furnitur. Kemudian, barang tersebut akan mereka jual di platform Jagatera.
Denny menambahkan, masyarakat dari wilayah Jakarta Selatan, Depok, dan Tangerang Selatan paling banyak mengirimkan sampah spesifiknya.
Terima Sampah Kotoran Kucing
Bahkan saat ini, Jagatera terus mengembangkan inovasinya dalam mengelola sampah spesifik. Menariknya, jenis sampah yang akan mereka terima pun jauh lebih bervariasi. Salah satunya, mereka kini menerima jasa pengelolaan sampah pasir dan kotoran kucing.
“Ada dua atau tiga yang kita sedang fokuskan untuk dijadikan produk turunan, semoga itu bisa menjadi solusi. Salah satunya sampah pasir kucing yang menjadi sampah spesifik,” ungkap Denny.
Dengan adanya ide tersebut, para pecinta kucing pun antusias dan tidak lagi bingung untuk membuang kotoran kucingnya. Sebab, Jagatera telah menerima semua kondisi sampah spesifik dari masyarakat.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin