Industri tekstil merupakan salah satu penyumbang permasalahan lingkungan terbesar di dunia. Sebuah studi menunjukkan bahwa proses pembuatan dan pewarnaan tekstil dapat menyebabkan kerusakan tanah, memicu kemunculan penyakit berbahaya pada manusia dan dapat merusak biota air serta ekosistem lainnya. Selain itu, limbah pewarna tekstil juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada pertumbuhan tanaman dan dapat memicu stres oksidatif pada manusia.
Prihatin akan hal tersebut, seorang desainer asal Belanda bernama Nienke Hoogvliet berinisiatif untuk menciptakan pewarna tekstil organik yang ramah lingkungan. Bekerja sama dengan seorang pengusaha bernama Anne Boermans, Nienke menghadirkan Zeefier, pewarna kain alami berbahan dasar rumput laut. Untuk menciptakan Zeefier, Nienke membutuhkan waktu selama delapan tahun untuk melakukan riset dan uji coba.
“Demi kebaikan bumi, perubahan dalam industri tekstil harus dimulai dari sekarang. Zeefier telah mencoba untuk memulainya,” tulis Nienke dalam situs resmi Zeefier. “Kami ingin membuktikan bahwa rumput laut memiliki potensi besar sebagai sumber daya baru dalam industri tekstil.”
Bukan tanpa alasan bagi Nienke untuk memilih rumput laut sebagai bahan utama pembuat pewarna tekstil alami Zeefier. Menurutnya, rumput laut merupakan sumber daya alam yang murah, mudah untuk dibudidayakan dan juga tidak membutuhkan lahan pertanian. Lebih dari itu, rumput laut juga dapat menghasilkan oksigen dan mampu memurnikan karbon dioksida di udara.
Untuk membuat pewarna tekstil Zeefier, Nienke menggunakan limbah rumput laut yang berasal dari produsen makanan dan kosmetik. Selain itu, mereka juga memanfaatkan sampah rumput laut yang terdampar di pesisir pantai. Rumput laut yang sudah terkumpul selanjutnya akan melewati proses ekstraksi pigmen dengan menggunakan teknologi berbasis bio yang ramah lingkungan.
Pewarna Tekstil Zeefier: Bernuansa Lembut dan Natural
Nienke menghadirkan pewarna tekstil Zeefier dengan pilihan warna yang bernuansa lembut dan terkesan natural, seperti cokelat, krem dan hijau muda. Seluruh warna tersebut diperoleh dari warna asli rumput laut yang Nienke gunakan. Nienke tidak menambahkan bahan kimia dan pewarna tambahan apapun ke dalam Zeefier, sehingga pewarna kain tersebut memiliki warna yang tidak terlalu mencolok seperti pewarna kain sintetis.
“Saat ini kami sedang berusaha untuk membawa pewarna tekstil Zeefier hingga ke tingkat industri. Kami ingin mengganti sebanyak mungkin pewarna sintetis berbahaya dengan pewarna kain berbahan dasar rumput laut ini,” ujar Nienke.
Karena sepenuhnya terbuat dari bahan-bahan organik, pewarna tekstil Zeefier memiliki sedikit kekurangan. Setelah diaplikasikan pada kain, warna dari Zeefier tidak dapat bertahan lama dan akan pudar seiring dengan berjalannya waktu. Selain itu, Zeefier juga hanya bisa kita gunakan pada kain berbahan alami saja, seperti katun, wol, sutra, atau linen. Meskipun demikian, Nienke optimis bahwa produknya akan tetap diminati oleh banyak orang, mengingat bahwa saat ini kesadaran masyarakat terhadap fesyen berkelanjutan semakin meningkat.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: