Perusahaan arsitektur Skidmore, Owings & Merrill (SOM) baru saja menciptakan konsep bangunan futuristis berupa pencakar langit dengan kemampuan menyerap karbon. Adapun nama dari pencakar langit tersebut yaitu Urban Sequoia.
Proposal mengenai pembangunan Urban Sequoia telah mereka ajukan secara langsung dalam Konferensi COP-26 di Skotlandia pada pertengahan November kemarin. Mereka optimis bahwa keberadaan pencakar langit tersebut dapat mengatasi permasalahan polusi udara global dan dapat menciptakan siklus ekonomi sirkular.
“Populasi perkotaan akan terus tumbuh dalam beberapa dekade mendatang. Peneliti telah memperkirakan bahwa sebanyak 230 miliar meter persegi bangunan baru akan berdiri pada tahun 2060. Maka dari itu, Urban Sequoia hadir untuk menjadi pelopor pembangunan kota ke arah yang lebih hijau,” tulis SOM dalam situs mereka.
Pencakar langit Urban Sequoia sendiri memiliki desain modern dan terdiri dari kaca serta tanaman hijau. Untuk membangun pencakar langit ini, SOM akan menggunakan material-material ramah lingkungan seperti kayu daur ulang, hempcrete dari rami, serta biocrete. Penggunaan material tersebut dapat mengurangi jejak karbon hingga 50 persen jika dibandingkan dengan penggunaan beton dan baja.
Urban Sequoia Serap 1.000 Ton Karbon Per Tahun
SOM menjelaskan bahwa pencakar langit Urban Sequoia dapat menyerap hingga 1.000 ton karbon di setiap tahunnya. Jumlah tersebut setara dengan jumlah karbon yang dapat terserap oleh 48.000 pohon. Jika setiap kota di seluruh dunia membangun pencakar langit ini, sebanyak 1,6 miliar ton karbon dari atmosfer dapat menghilang setiap tahun.
“Pembangunan pencakar langit Urban Sequoia mungkin akan tetap meninggalkan sedikit jejak karbon. Namun setelah 60 tahun, setiap pencakar langit akan menyerap karbon dengan jumlah 400 persen lebih besar daripada karbon yang dihasilkan ketika proses pembangunan,” papar SOM.
Untuk mendapatkan daya serap karbon yang maksimal, SOM akan melengkapi setiap pencakar langit dengan teknologi penangkap karbon yang telah terintegrasi dengan Orca. Seluruh karbon yang terkumpul nantinya akan mereka olah kembali menjadi biomaterial yang berguna untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, karbon yang terkumpul juga dapat kita manfaatkan kembali menjadi biofuel.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: