Jejak langkah sampah plastik terus mencemari bumi dan membahayakan makhluk hidup di dalamnya. Miliaran sampah plastik dapat kita temukan di setiap penjuru dunia. Mulai dari lingkungan tempat tinggal sampai di dalam laut. Tidak berhenti sampai di situ, plastik juga niscaya terurai lagi menjadi microplastik yang gampang tertelan oleh satwa. Salah satu faktor permasalahan ini adalah kurangnya sistem pengumpulan dan cara untuk mendaur ulang. Sayangnya, masalah plastik bukan satu-satunya faktor perusak lingkungan. Tepat di sisi plastik, ada permasalahan emisi karbon. Sekelompok ilmuwan mancanegara bersinergi memberi solusi atas dua masalah ini. Mereka menyulap plastik menjadi energi alternatif dari hidrogen.
Melansir laman Intelligent Living, tim peneliti dari China, Inggris, dan Arab Saudi mengembangkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan limbah plastik sekaligus emisi karbon. Mereka berupaya menguraikan sampah plastik menjadi gas hidrogen dan tabung nano karbon. Bahan bakar hidrogen menjadi salah satu alternatif energi yang paling menjanjikan untuk bahan bakar fosil.
Salah satu peneliti, Peter Edwards dari University of Oxford mengatakan, mereka bertekad bulat untuk menghadapi permasalahan sampah plastik. Inggris sendiri memproduksi 1,5 juta ton limbah plastik setiap tahunnya. Menyadari bahwa kantong plastik mengandung 14 persen hidrogen, tim ilmuwan memberikan ide baru dengan mengekstraksi dan memproduksi bahan bakar hidrogen untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca juga: Perusaahaan Otomotif Luncurkan Koleksi Busana dari Limbah
Proses Peleburan Plastik Kurang dari Dua Menit
Proses baru ini lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak energi. Dalam prosesnya hanya melibatkan penghancuran plastik dan menambahkan katalis yang terbuat dari alumunium oksida dan oksida besi. Kemudian, campuran tersebut diledakkan dengan gelombang mikro yang memanaskan katalis. Katalis ini menciptakan titik panas dalam plastik dan menghilangkan hidrogen. Proses konversi hanya mebutuhkan waktu hingga 30 hingga 90 detik dan memulihkan sekitar 97 persen hidrogen plastik.
Studi dilakukan dalam skala kecil yang hanya menggunakan 300gram dalam sekali percobaan. Edwards mengatakan pendekatan mereka sebagai solusi potensial yang menarik untuk sampah plastik. Selain itu, tim juga berencana untuk melakukan eksperimen yang lebih ekstensif.
Sebelumnya, sudah ada fasilitas yang melakukan pengolahan ini, namun pengolahan cenderung melibatkan suhu yang terlalu tinggi untuk mengurai plastik menjadi gas sintetis. Penelitian sebelumnya juga masih punya pekerjaan rumah untuk menghilangkan hidrogen dari gas sintetis tersebut.
Penulis: Mega Anisa
Editor: Ixora Devi