U-Bouy, Alat Peringatan Dini untuk Cegah Kematian Massal Ikan

Reading time: 2 menit
Mahasiswa IPB University menciptakan sebuah instrumen bernama U-Buoy. Foto: IPB News
Mahasiswa IPB University menciptakan sebuah instrumen bernama U-Buoy. Foto: IPB News

Mahasiswa IPB University menciptakan sebuah instrumen bernama U-Buoy. Alat ini hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan kematian massal ikan yang kerap terjadi akibat fenomena upwelling.

Sekelompok penggagas inovasi ini merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Hal yang mendorong mereka untuk membuat alat ini yaitu melihat kondisi cuaca yang ekstrem telah membawa bagi dunia perikanan.

Salah satu contohnya adalah kasus kematian massal ikan di Danau Cirata, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi akibat proses upwelling, yaitu pergerakan secara vertikal massa air dari lapisan bawah ke permukaan. Fenomena ini menyebabkan banyak ikan mengalami keracunan dan mati. Menyikapi permasalahan tersebut, akhirnya para mahasiswa ini menciptakan alat U-Buoy.

U-Buoy merupakan inovasi dari sejumlah mahasiswa IPB University Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM KI), yakni Rizkian Wahid Saputra, Iffa Purnama, Nabilla Aishi, dan Tito Dzullyardana. Pengembangan U-Buoy juga tidak terlepas dari campur tangan dan bimbingan Muhammad Iqbal.

BACA JUGA: Mahasiswa Unsoed Buat Tablet Hisap dari Daun Pegagan

“U-Buoy dirancang untuk menjadi sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi kejadian upwelling. Instrumen ini dilengkapi dengan sensor yang secara real-time memantau suhu udara, suhu permukaan air, dan suhu di dasar perairan,” ungkap Ketua Tim Pengembang U-Buoy, Rizkian lewat keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan, data-data tersebut menjadi kunci untuk memahami variasi suhu dan kaitannya dengan kondisi yang sesuai untuk budidaya ikan, kehidupan makhluk hidup dan biota air, dan proses seperti eutrofikasi, yaitu peningkatan kadar nutrien yang berlebih di perairan.

IPB News melansir, kematian massal ikan sering terjadi karena perubahan kondisi lingkungan yang tidak terdeteksi dengan tepat waktu. Menurut Rizkian, keunggulan utama U-Buoy terletak pada kemampuannya memberikan peringatan dini terhadap kondisi lingkungan ekstrem yang berpotensi memicu kematian massal ikan.

“Hal ini memungkinkan para pelaku usaha perikanan untuk bertindak cepat dan efektif sebelum terjadi kematian massal ikan sehingga meminimalkan kerugian ekonomi,” paparnya.

U-Buoy Kurangi Risiko Kematian Massal Ikan

Sementara itu, selaku pembimbing, Muhammad Iqbal menyatakan bahwa inovasi ini begitu menarik dan membantu pembudidaya ikan. Sebab, sejauh ini pembudidaya ikan di Danau Cirata hanya melakukan pengukuran sesekali untuk menggambarkan kondisi perairan yang dinamis.

“Sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian dan keterlambatan dalam mengambil tindakan, yang pada akhirnya menyebabkan kerugian yang besar,” kata Iqbal.

BACA JUGA: Peneliti Sebut Alga Bisa Menjadi Sumber Energi Terbarukan

Seorang pembudidaya ikan di Danau Cirata, Asep Guntara ikut memfasilitasi proses uji coba dan penerapan dari instrumen U-Buoy. Ia pun mengatakan bahwa instrumen ini bisa menghindari terjadinya upwelling yang mengakibatkan kerugian cukup besar bagi pembudidaya seperti dirinya.

Ia berharap agar inovasi ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk meminimalkan risiko kematian massal ikan dan kerugian yang dialami oleh pembudidaya ikan di Danau Cirata.

“Selain memberikan manfaat bagi keberlanjutan budi daya ikan, U-Buoy juga pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada upaya pelestarian lingkungan perairan,” ungkapnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top