Dewasa ini, keberadaan pasar modern seperti supermarket, minimarket, hipermarket dan sejenisnya memang lebih digemari oleh banyak orang khususnya yang tinggal di kawasan perkotaan. Selain difasilitasi oleh berbagai metode pembayaran, pasar modern juga memiliki tempat yang bersih dan mudah ditemukan di mana saja.
Namun perlu diingat, di pasar modern nyatanya masih banyak ditemukan produk sayuran, buah-buahan dan daging yang menggunakan bahan pengawet, dikemas dengan plastik dan ditambah lagi dengan penggunaan kantong kresek yang tidak ramah lingkungan.
Meskipun kondisi tempatnya tidak sebaik di pasar modern, nyatanya berbelanja di pasar tradisional menawarkan banyak kelebihan seperti produk organik yang lebih segar, menyehatkan dan harganya lebih terjangkau.
Tergerak untuk mendorong masyarakat agar terus berbelanja di pasar tradisional, sebuah perusahaan startup asal Semarang, PT. Tumbas Sinergi Indonesia, menciptakan sebuah aplikasi untuk belanja online di pasar tradisional yang bernama Tumbasin.id.
Menurut Tri Asworo MS, co-founder Tumbasin.id, perusahaan ini pertama kali didirikan pada 1 April 2017. Nama “Tumbasin” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya “Belikan”. Melalui aplikasi Tumbasin.id, perusahaannya memiliki visi untuk mengangkat kembali pasar tradisional agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.
“Jadi dengan Tumbasin.id ini, kami ingin membuat masyarakat untuk kembali lagi berbelanja di pasar tradisional dan tentunya dengan kemudahan menggunakan aplikasi digital,” ujar Tri Asworo MS saat dihubungi Greeners melalui WhatsApp beberapa hari yang lalu.
Aplikasi Tumbasin.id menawarkan produk-produk khusus dari pasar tradisional, mulai dari sayuran, buah, daging, ikan atau seafood, bumbu dapur, sembako, dll. Selain memudahkan masyarakat untuk membeli produk organik yang lebih segar dan menyehatkan, perusahaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian pedagang pasar tradisional dan petani lokal.
Sejauh ini, Tumbasin.id telah mendapatkan respon positif di masyarakat. Tri mengatakan bahwa masyarakat sangat antusias untuk berbelanja di pasar tradisional dengan menggunakan aplikasi tumbasin.id.
Proses pembuatan aplikasi
Adapun proses pembuatan aplikasinya, Tri beserta tim Tumbasin.id sebelumnya melakukan riset terlebih dahulu ke perumahan, instansi pemerintah, dan ke car free day dengan hanya menggunakan pesan Whatsapp sebagai metode transaksinya.
“Dan ternyata masyarakat banyak yang menerima dan mencoba hanya menggunakan pesan WhatsApp. Dari situ dibuatlah aplikasi tumbasin.id. Bahkan sampai sekarang pun pelanggan banyak yang mempromosikan aplikasi tumbasin.id melalui sosial media yang mereka punya tanpa kita suruh untuk mempostingnya.” ujar Tri.
Selain menyediakan aplikasi belanja online, Tumbasin.id juga telah mengurangi penggunaan plastik yang berlebihan karena setiap belanjaan yang diantarkan kepada pelanggan telah menggunakan keranjang belanja. Bahkan untuk produk seperti daging, tumbasin.id telah mulai menggunakan daun jati hijau untuk membungkusnya.
Meskipun untuk beberapa produknya masih dibungkus dengan plastik, kedepannya Tumbasin.id akan terus berupaya dalam mengurangi penggunaan plastik. “Dengan melakukan hal kecil terlebih dahulu, secara bertahap kita akan cinta pada lingkungan,” pungkas Tri.
Tri juga berharap dengan adanya tumbasin.id, pasar tradisional di kota-kota besar akan berkembang nantinya dan tidak hanya digunakan di Semarang akan tetapi bisa digunakan juga di seluruh kota besar yang ada di Indonesia bahkan dunia.
Penulis: Diki Suherlan