Permasalahan kota salah satunya adalah terbatasnya ruang terbuka hijau. Selain sebagai tempat berkumpul, ruang terbuka hijau merupakan paru-paru kota yang dapat membersihkan polusi udara. Namun akibat deru peradaban, seringkali ruang terbuka hijau digantikan oleh tempat pemukiman dan perbelanjaan, menjadikan bahaya polusi makin menghantui masyarakat kota.
CityTree bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Seperti dilansir Inhabitat.com, tembok hijau berteknologi tinggi ini akan menyaring udara dari partikel berbahaya, dengan kemampuan setara 275 pohon. Co-founder Green City Solutions, Zhengliang Wu menjelaskan jika CityTree bukanlah pohon, tetapi merupakan rangkaian lumut.
“Rangkaian lumut memiliki permukaan daun lebih luas dari tumbuhan lainnya. Artinya ia bisa menangkap lebih banyak polutan,” ujar Wu.
CityTree berbentuk balok dengan ukuran tinggi 4 meter, lebar 3 meter, dan panjang 2,19 meter. Tersedia dua versi, dengan atau tanpa bangku, dengan tampilan layar untuk informasi atau iklan. Tembok ini tidak akan memerlukan ruang terbuka hijau yang luas dan bisa berpadu dengan infrastruktur kota lainnya.
“Kami juga memiliki sensor polusi di dalam instalasi CityTree yang membantu untuk mengawasi kualitas udara dengan terus melaporkan seberapa efisien kerja instalasi tersebut,” lanjut Wu.
Sejauh ini, 20 CityTrees telah sukses dibangun di kota-kota besar seluruh dunia, termasuk Oslo, Paris, Brussels dan Hong Kong. Satu tembok CityTrees dihargai 25.000 dolar AS.
Penulis: MFA/G41