Bongkahan kayu yang berasal dari pohon tumbang umumnya tidak memiliki nilai komersial dan nasibnya sering berakhir di tempat pembuangan sampah. Namun melalui tangan kreatif para desainer dari Studio Ptacek Home, bongkahan kayu tersebut dapat bertransformasi menjadi sesuatu yang bernilai. Studio seni asal Amerika Serikat tersebut berhasil menyulap kayu dari pohon tumbang menjadi furnitur rumah yang artistik dan fungsional.
Untuk menciptakan koleksi furnitur, Ptacek Home biasanya memanfaatkan bongkahan kayu yang berasal dari pohon Norway Spruce dan pohon Black Locust yang tumbang. Kayu-kayu dari pohon tersebut memiliki daya tahan yang tinggi, sehingga sayang jika terbengkalai begitu saja. Selain itu, membuat furnitur rumah dari pohon tumbang juga dapat menekan angka penebangan liar dan dapat mengurangi jejak karbon.
Studio Ptacek Home sendiri memanfaatkan kayu dari pohon tumbang yang berasal dari hutan lokal di sekitar lokasi mereka. Selain itu, mereka juga memanfaatkan kayu yang berasal dari para penduduk setempat. Bongkahan-bongkahan kayu tersebut mereka olah sedemikian rupa menjadi furnitur menarik seperti meja kerja, bangku, rak dan juga tempat tidur.
Furnitur dari Pohon Tumbang: Tonjolkan Keindahan Alami Kayu
Dalam proses penciptaan koleksi furnitur mereka, Ptacek Home begitu menghargai keindahan alami dari setiap kayu yang mereka gunakan. Menurut mereka, meskipun kayu-kayu yang mereka gunakan berasal dari pohon tumbang, kayu tersebut tetap memiliki kecantikannya tersendiri. Setiap kayu yang mereka gunakan memiliki karakteristik dan motif yang unik, hal tersebut menambah keeksklusifan dari setiap furnitur.
Guna menonjolkan keindahan alami dari kayu, Ptacek Home tidak mengecat kembali furnitur-furnitur mereka. Setiap furnitur dibiarkan terlihat apa adanya tanpa sentuhan pewarna tambahan. Supaya furnitur dapat bertahan lebih lama, mereka hanya melapisi furnitur dari pohon tumbang tersebut dengan lilin lebah dan cairan pelapis khusus yang terbuat dari jeruk.
“Sebisa mungkin kami menghasilkan furnitur yang mudah terurai kembali di alam, sehingga kami melapisi furnitur dengan bahan-bahan alami. Namun kami sangat berharap bahwa furnitur kami dapat didaur ulang kembali menjadi sesuatu yang berguna jika ia sudah tidak bisa digunakan kembali,” ujar Thomas Ptacek, pendiri Ptacek Home, dalam Dezeen.
Selain tidak menggunakan pewarna tambahan dan pelapis berbahan kimia, seluruh furnitur dari Ptacek Home juga tidak mengandung material lain seperti paku maupun bahan perekat lainnya. Mereka merancang potongan kayu dari pohon tumbang dengan sedemikian rupa hingga membentuk suatu furnitur yang utuh, kokoh dan juga berpenampilan menarik.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: