Perusahaan rintisan TexFad di Uganda memanfaatkan serat pisang alami menjadi produk ramah lingkungan. Produk yang mereka buat seperti pakaian, ekstensi rambut untuk wanita, dan karpet.
TexFad berhasil memanfaatkan banyaknya batang pisang yang membusuk untuk mengekstrak serat pisang. Startup rintisan Kimani Muturi ini mengekstraksi serat dari bagian batang pohon pisang yang seharusnya dibakar oleh petani atau dibuang setelah panen.
BACA JUGA: Pengusaha India Ashay Bhave Ciptakan Sepatu dari Sampah Plastik
Proses produksi yang TexFad lakukan telah memperlihatkan batang pohon pisang dibelah dua dengan parang, lalu masuk ke dalam mesin pemotong. Mesin-mesin ini akan mengubah pohon menjadi serat kasar panjang yang digantung di tali hingga kering sebelum diproses. Selanjutnya, serat itu untuk membuat produk ramah lingkungan.
Interesting Engineering melansir bahwa Muturi awalnya hanya ingin mencari cara memanfaatkan limbah melimpah dari kebun pisan setiap tahunnya. Kemudian, TexFad mulai bereksperimen dengan memanfaatkan serat pisang. Seluruh produk yang TexFad buat sangat mudah terurai secara hayati.
Buat Karpet dan Pakaian dari Serat Pohon Pisang
VOA melansir bahwa sebuah pabrik di sebuah desa di luar Kampala, ibu kota Uganda, TexFad telah mempekerjakan lebih dari 30 orang. Para pekerja berhasil membuat barang-barang unik dan menarik dari serat pisang hasil dari kreasi mereka.
Sementara itu, Muturi menambahkan, sampai saat ini masih banyak produk yang akan mereka buat dari serat pohon pisang. Perusahaan yang ia rintis terus menguji proses untuk menghasilkan produk yang lebih beragam.
BACA JUGA: Pengusaha Ifedolapo Runsewe Ubah Ban Bekas Jadi Paving Block
Muturi percaya bahwa serat pisang adalah “serat masa depan”. Ia yakin suatu hari nanti serat ini dapat bermanfaat untuk menggantikan produk kertas seperti uang kertas.
Dalam hal ini, Texfad bukan menjadi satu-satunya perusahaan yang menggunakan serat pisang untuk mengembangkan produk ramah lingkungan. Tenith Innovations yang berbasis di India juga memanfaatkan daun pisang untuk menggantikan produk plastik sekali pakai. Sebab, plastik dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, Tenith manfaatkan daun pisang untuk membuat gelas, piring, dan kotak makanan yang ramah lingkungan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia