Siswa SMKN 1 Bontang Ciptakan Sabun dari Pakis Boston

Reading time: 2 menit
Siswa SMKN 1 Bontang meniptakan sabun dari pakis boston. Foto: Kemendikbud
Siswa SMKN 1 Bontang meniptakan sabun dari pakis boston. Foto: Kemendikbud

Pakis boston tak hanya berfungsi sebagai estetika. Banyak pencinta tanaman yang menggemari tanaman hias tersebut. Bahkan, dua siswa SMKN 1 Bontang berinovasi dengan menjadikan tanaman tersebut sebagai sabun cuci piring ramah lingkungan.

Laman Vokasi Kemendikbud melansir bahwa sabun cuci piring itu bernama “Disonela” (Dish Soap Nephrolepis Exaltata). Inovasi tersebut merupakan karya dari dua siswa SMKN 1 Bontang,  yakni Fathur Rachman dan Muhammad Alfareza Syahputra.

Hebatnya, produk ini berhasil menjadi juara pertama pada Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi 2023) kategori bidang kesehatan dan wirausaha sosial. Salah satu inovator Disonela, Fathur Rachman, mengatakan Disonela merupakan sabun cuci piring ramah lingkungan. Sebab, kandungan sabun tidak menggunakan detergen. Mereka memilih minyak kelapa sawit sebagai bahan baku yang lebih ramah lingkungan. 

BACA JUGA: Biohybrid Microrobots Bisa Hilangkan Mikroplastik di Genangan Air

“Sabun ini terbuat dari bahan alami tanpa bahan deterjen sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan,” kata Fathur.

Selain itu, mereka juga menggunakan tambahan ekstrak pakis boston. Penggunaan pakis boston ini sebagai bahan tambahan dalam produk sabun cuci piring. Alasannya, terdapat kandungan flavonoid di tanaman pakis boston yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.

Disonela Solusi untuk Mengurangi Kerusakan Lingkungan

Fathur menambahkan, inovasi sabun ini muncul karena melihat dampak negatif yang timbul dari penggunaan sabun cuci piring. Sebab, sabun cuci piring yang saat ini banyak beredar mengandung deterjen. 

Selain itu, penggunaan sabun cuci piring yang mengandung deterjen juga dapat berdampak pada kesehatan kulit, terutama pada orang-orang yang sensitif. Dengan demikian, Disonela bisa menjadi sabun yang aman untuk kesehatan kulit dan lingkungan. 

BACA JUGA: Hyatt BeBot, Robot Canggih Pembersih Pantai

“Penggunaan sabun cuci piring yang mengandung deterjen bisa mencemari sumber mata air. Pada orang yang sensitif juga bisa menyebabkan gatal-gatal dan iritasi pada kulit,” tambah Fathur. 

Pakis Boston Sumber Kekayaan Alam Kalimantan

Fathur menambahkan, sabun tersebut merupakan hasil dari olahan dari tanaman hias pakis boston yang melimpah di Kalimantan. Sebab, pakis boston dan kelapa sawit merupakan sumber kekayaan alam Kalimantan.

“Alat-alat yang kami gunakan untuk membuat sabun cuci piring ini juga alat-alat sederhana dan bahannya juga mudah kami dapatkan,” ujar Fathur. 

Selain ramah lingkungan, penggunaan sabun pencuci piring ini juga tidak menimbulkan kulit kering. Sehingga, jika Sobat Greeners menggunakan sabun ini akan terjamin aman. Bahkan, tangan pun akan tetap lembut dan lembap. 

“Untuk penjualan, kami sudah bekerja sama dengan beberapa swalayan, mitra UMKM yang ada di Kota Bontang, dan juga minimarket di sekolah,” tutup Fathur.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

 

Top