Sampah permen karet merupakan salah satu sampah yang paling menjengkelkan, khususnya bagi pejalan kaki. Para pejalan kaki seringkali tidak sengaja menginjak permen karet yang dibuang sembarangan di trotoar atau jalanan. Sampah lengket ini akan menempel pada sendal atau sepatu dan sulit dibersihkan.
Di Inggris, penanganan sampah permen karet merupakan masalah yang cukup serius. Pemerintah setempat bisa menghabiskan biaya lebih dari US$200 juta untuk membersihkannya. Prihatin akan masalah ini, Anna Bullus, seorang desainer asal Inggris tergerak untuk mendaur ulang sampah permen karet menjadi sesuatu yang berguna. Dengan memanfaatkan bahan dasar karet sintetis yang terdapat pada permen karet yang disebut polyisobutylene, Bullus mampu mengubahnya menjadi pernak-pernik seperti sepatu, cangkir, sarung ponsel, alat tulis dan lain-lain.
Gumdrop Ltd, perusahaan yang didirikan oleh Anna Bullus pada tahun 2009, merupakan perusahaan pertama di dunia yang mendaur ulang dan memproses sampah permen karet menjadi sejumlah senyawa baru yang dapat digunakan oleh industri karet dan plastik.
Melalui perusahaan ini, Bullus telah menciptakan cara mudah untuk membuang sampah permen karet pada “Gumdrop”. Wadah sampah permen karet yang berwarna merah muda ini terbuat dari permen karet dan digantung setinggi kepala di pohon dan plang.
Dalam proses pengolahan sampahnya, Bullus bekerja sama dengan pabrik daur ulang lokal dengan memisahkan sampah lain seperti kertas dan pembungkus permen karet sebelum digiling dengan polimer lain. Sekitar 20 persen sampah permen karet tersebut kemudian dijadikan bahan daur ulang yang dinamai Gum-tec®. Sekitar 42 potong material Gum-tec® ini nantinya dapat digunakan dalam proses pembuatan pernak-pernik dari karet dan plastik yang diklaim ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
Dilansir dari Green Matters, sekitar 8.000 mahasiswa dan staf pengajar di University of Winchester telah mengamati efektivitas Gumdrop. Setelah mereka memasang 11 Gumdrop yang digantung di sekitar kampus selama satu setengah tahun, mereka melihat penurunan jumlah sampah. Sebuah bandara juga telah menjalankan uji coba selama tiga bulan dan Gumdrop berhasil menghemat lebih dari US$ 8.000 biaya pembersihan.
Saat ini Gumdrop telah mendapatkan dukungan finansial dari perusahaan Wrigley yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Wrigley, yang sekarang dimiliki oleh Mars, merupakan produsen permen karet terbesar di dunia. Perusahaan ini juga memasok sampah permen karet ke pabrik permen karet mereka di Plymouth, Inggris.
“Gumdrop adalah cara yang sangat kreatif dan inovatif untuk membuat orang membuang sampah permen karet secara bertanggung jawab,” kata Alex Hunter-Dunn, juru bicara Wrigley, seperti dikutip dari BBC. “Kami pada dasarnya percaya bahwa perubahan perilaku adalah satu-satunya solusi berkelanjutan jangka panjang untuk mengatasi masalah ini dan kami berada di belakang memberikan dukungan. ”
Penulis: DS/G43