Perusahaan-perusahaan besar kini mulai menjalankan bisnis hijau. Perusahaan franchise McDonald’s di Prancis dan Eropa pun kini melakukan uji coba kemasan guna ulang.
Pengguna Twitter di Prancis baru-baru ini mengunggah penampakan kemasan guna ulang McDonald’s tersebut. Unggahan tersebut memperlihatkan gambar gelas, tempat keripik kentang, dan kotak Happy Meal.
Menariknya, Presiden Emmanuel Macron me-retweet unggahan tersebut diikuti dengan caption bahwa kemasan guna ulang dapat mengurangi limbah.
“Lihatlah ke sekeliling anda: di Prancis, perubahan sedang dilakukan untuk mengubah pola konsumsi dan mengurangi limbah kita,” katanya.
McDonald’s memastikan, kemasan tersebut merupakan bagian dari uji coba di beberapa lokasi makanan cepat saji di Prancis dan seluruh Eropa. Ini menyusul dorongan dari European Commission agar toko, restoran, dan bisnis lainnya untuk membuang kemasan sekali pakai.
Kebijakan tersebut akan diberlakukan sehingga restoran cepat saji harus menyajikan 40 persen kemasan dapat guna ulang untuk pelanggan yang makan di tempat.
Wadah Guna Ulang Bisa Kurangi Sampah
Saat ini, rata-rata orang Eropa menghasilkan sekitar 180 kilogram sampah kemasan setiap tahun. Tanpa tindakan untuk mengurangi limbah, permasalahan tersebut akan terus bertambah sebelum akhir dekade ini.
Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans menyatakan, setiap orang pernah bermasalah dengan makanan dalam wadah sekali pakai daripada dengan piring di restoran. Demikian juga saat melakukan pengiriman barang dengan kotak besar setengah kosong.
“Pengemasan berlebihan seperti itu mengganggu dan semakin merusak lingkungan kami,” kata Timmermans.
Aturan baru tersebut nantinya akan terimplementasi di seluruh negara anggota Uni Eropa dan Parlemen Eropa. Bila ada persetujuan, perusahaan seperti McDonald’s juga harus menerapkannya.
Adapun target pada tahun 2030, nantinya 20 persen cangkir minuman yang dapat konsumen bawa pulang harus guna ulang. Target ini meningkat menjadi 80 persen pada tahun 2040.
Sementara untuk wadah bir dan minuman ringan, targetnya adalah 10 persen pada tahun 2030 dan 25 persen pada tahun 2040. Untuk target makanan, 10 persen dari kemasan yang konsumen pesan untuk mereka bawa pulang harus sudah guna ulang pada tahun 2030, dan 40 persen pada tahun 2040.
Penulis : Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin
Sumber : thred.com