Rumah Billboard Untuk Tunawisma

Reading time: 2 menit
Foto: projectgregory.com

Sebuah firma Slovakia, Design Develop, menawarkan gagasan inovatif untuk menyediakan tempat tinggal bagi para tunawisma, yaitu di dalam billboard. Project Gregory, nama yang diberikan untuk gagasan inovatif ini, merupakan sebuah hunian terpadu berbentuk segitiga yang biayanya termasuk dalam harga sewa media iklan pada dinding eksteriornya.

Project Gregory menawarkan tempat tinggal alternatif bagi para tunawisma yang juga berfungsi sebagai billboard untuk media iklan. Billboard dibangun dengan biaya yang sangat mahal, belum lagi biaya untuk sewa dan perawatannya. Oleh karena itu, Project Gregory mengoptimalkan fungsi struktur billboard dengan memanfaatkannya menjadi ruang untuk tempat tinggal.

Foto: projectgregory.com

Agar strukturnya cocok, dimensi billboard tetap dipertahankan, hanya sebuah tangga kecil ditambahkan untuk mengakses bagian dalam hunian unik ini. Interior lantainya mengikuti bentuk segitiga struktur bangunan.

Interior hunian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang ketika anda memasuki hunian ini, terdiri dari dapur dan meja kerja kecil, dan sebuah tempat tidur yang terletak di atas lemari penyimpanan. Ruang kedua terdiri dari kamar mandi, dengan wastafel yang terletak di atas lemari pakaian, toilet dan pojok pancuran. Struktur bangunan ini menggunakan rangka kayu dengan fondasi beton, dan dinding papan, tangga kayu atau besi, dan dua jendela.

Foto: projectgregory.com

Project Gregory didesain untuk kota Banska Bystrica, Slovakia, dimana proyek ini bisa dengan mudah diimplementasikan berkat jaringan listrik dan air yang sudah tersedia. Para desainer yakin proyek rumah billboard ini juga bisa diterapkan dimanapun, selama dilakukan riset kelayakan dan konsultasi sebelumnya.

Proyek ini akan didanai oleh firma Design Develop dan investor yang mendanai pembangunan konstruksi atau penyewaan ruang iklan dalam jangka panjang.

Melalui website-nya, Project Gregory menuturkan bahwa proyek ini adalah proyek nonprofit dan bebas diimplementasikan di kota manapun di dunia. Proyek ini memang sengaja didesain sebagai proyek open source, sehingga arsitek, desainer, dan seniman bisa membangun struktur serupa dan berkreasi menciptakan desain dan tata ruang baru.

(G33)

Sumber: inhabitat.com

Top