Yuichi Kodai dan Lee Yoshitaka dari studio arsitektur Sandwich menciptakan Rumah Kyodo yang sangat unik. Rumah yang dirancang dengan pertimbangan keberlanjutan ini memiliki citarasa petualangan di dalamnya. Mereka bahkan merancang ruang perpustakan yang menjulang tinggi dan ayunan tali di bagian dalam rumah.
Desain yang ramah lingkungan tergambar dalam denah dan pemilihan materialnya. Rumah ini berbentuk kotak yang ditumpuk dengan kemiringan tertentu dan memakai bahan penutup dinding dari kayu sisa yang biasanya dibuang.
Menggunakan sisa stok kayu yang tidak terpakai sebanyak tiga truk sebagai bahan dinding, bagian luar bangunan ini menyusun kayu-kayu tersebut dalam pola diagonal sehingga menciptakan kesan pedesaan dan modern secara bersamaan. Kayu-kayu tersebut diatur dengan mengombinasikan warna dan ukuran lebarnya untuk memperkuat desainnya.
Di tengah rumah terdapat ruang keluarga dengan langit-langit setinggi dua lantai dan tangga utama. Di bagian langit-langit yang kosong terdapat ayunan tali yang sangat menggoda untuk dicoba. Tiga kamar tidur berada di lantai atas dan denah yang terbuka mengundang cahaya matahari di sekelilingnya. Penempatan kotak yang saling menyilang sudah diperhitungkan dari segi pemandangan dan penempatan tanaman di sekelilingnya.
Penempatan massa tersebut berupaya memaksimalkan pemanasan dan pendinginan alami, karena cara paling efisien untuk mendapatkan energi surya di Jepang di lokasi ini adalah dengan menempatkan ruang tinggal menghadap selatan dan ruang-ruang utilitas di bagian utara. Komposisi massa yang ditumpuk di atas lantai dasar merupakan hasil dari simulasi pola aliran udara, dengan ruang teh di lantai ketiga berfungsi sebagai cerobong asap untuk mendorong aliran udara di seluruh ruangan.
Kodai berharap proyek ini akan mendorong lebih banyak arsitek untuk menggunakan kayu sisa tidak terpakai. Industri kayu di Jepang saat ini melemah gara-gara melimpahnya kayu dari luar Jepang sehingga banyak tempat pemotongan kayu yang mempunyai stok kayu yang belum dipotong dalam jumlah banyak. Sulit untuk mencari keuntungan dari kayu-kayu sisa ini. Proses produksi tambahan untuk pengolahan kayunya saja akan membuat ongkos produksi lebih tinggi dari harga jualnya.
Yuichi Kodai sempat bekerja di konsultan Herzog dab de Meuron sebelum mendirikan Sandwich bersama Yoshitaka di tahun 2013. Bersama beberapa seniman, arsitek dan desainer grafis, mereka bekerja di sebuah bekas pabrik sandwich di Kyoto.
Penulis: NW/G15