Pernah membayangkan ribuan buku terkumpul di satu tempat dan menjadi sumber cahaya? Peristiwa itu lah yang terjadi di Bilbao International Literature Festival di bulan April 2017. Menyaksikan cahaya terang dalam festival tersebut dari jarak dekat, baru kita menyadari bahwa sumber cahaya tersebut berasal dari ribuan buku tulis.
Buku-buku yang menjadi instalasi di festival buku Bilbao ini diciptakan oleh sekumpulan seniman yang menamai diri mereka Luzinterruptus. Instalasi tersebut bernama Denboran Zehar. Buku-buku bekas itu dikumpulkan berkat interaksi antar komunitas dalam menggunakan kembali barang-barang bekas.
Denboran Zehar diciptakan dalam rangka memperingati 10 tahun Bilbao International Literature Festival. Untuk memperingati ulang tahun tersebut, para seniman tersebut memutuskan untuk memberikan penghormatan terhadap tema kreasi dan waktu.
Dikutip dari Inhabitat.com, salah satu seniman yang ikut berkontribusi menciptakan Denboran Zehar mengatakan, “sampai saat ini kami mencari cara untuk membuat jejak yang terlihat yang ditinggalkan oleh waktu melalui material yang diasosiasikan dengan kreasi. Kami memikirkan buku tulis dengan kertas putih yang sangat ditakuti oleh seniman saat kertasnya masih kosong namun sangat dicintai oleh mereka saat kertas tersebut sudah diisi dengan karya.”
Ia melanjutkan, “buku tulis ini menjadi sebuah obyek yang berdedikasi walaupun penampilannya sangat sederhana. Dengan konteks ‘anti-penuaan’ yang semakin menguat di kalangan kami (seniman) saat ini, kami pikir ide ini sangat menarik untuk diwujudkan.”
Seperti kebanyakan proyek dari Luzinteruuptus lainnya, bahan utama untuk karya yang ini adalah bahan daur ulang. Mereka mengumpulkan sekitar 5.000 buku tulis lama dan meminta masyarakat di kota Bilbao untuk mengisi buku tulis tersebut dengan tulisan-tulisan dan gambar. Ribuan buku tulis bekas ini dilengkapi dengan cahaya lalu diletakkan dalam bentuk lingkaran yang besar dan ditempatkan di teras luar Azkuna Zentroa.
Selama festival berlangsung, karya ini dipamerkan selama 25 hari. Dalam kurun waktu tersebut, buku-buku bekas itu akan terpapar cuaca dan waktu. Intervensi waktu dan cuaca akan membuat perubahan terhadap buku-buku tersebut baik terhadap warna maupun pada materialnya sehingga pada akhirnya buku-buku tersebut memudar dan mengaburkan pesan-pesan di dalamnya. Hasilnya adalah setiap buku akan mengalami homogenitas yang aneh dalam eklektisme yang murni.
Di hari terakhir pameran, Luzinterruptus memindahkan karya ini ke dalam ruangan dan memberikan buku-bukunya kepada para pengunjung.
Penulis: NW/G15