Sama halnya dengan perusahaan Apple, Google dan Amazon, Facebook sebagai salah satu perusahaan teknologi raksasa di dunia memiliki masalah yang dalam mengatasi jejak karbon. Menurut data dari Facebook, jejak karbon perusahaannya pada tahun 2017 telah mencapai 979.000 metrik ton. Namun upaya Facebook untuk mengurangi jejak karbon pada seluruh kegiatan perusahaannya terbilang sangat serius. Kini pusat data Facebook akan mulai menggunakan tenaga surya untuk menggantikan kebutuhan energi listrik perusahaannya.
Dilansir dari Greenmatters, Facebook telah beralih ke energi terbarukan untuk memperkuat pusat data baru mereka di Alabama dan Tennessee. Melalui instalasi tenaga surya, pusat data Facebook di kota tersebut kini lebih berkelanjutan karena menggunakan 100 persen energi bersih yang ramah lingkungan.
Upaya Facebook untuk menggunakan energi terbarukan tentu saja tak lepas dari bantuan pihak lain. Facebook telah bekerja sama dengan Tennessee Valley Authority (TVA), sebuah lembaga pemerintah AS yang sebelumnya telah menyediakan pasokan energi listrik untuk hampir 10 juta orang di tujuh negara bagian tenggara.
“Kami berkomitmen untuk mendukung operasi kami dengan 100 persen energi terbarukan dan berupaya bermitra dengan organisasi seperti TVA yang menawarkan solusi untuk membantu mencapai tujuan itu,” kata Bryce Dalley, manajer energi di Facebook dalam siaran pers.
Dalam proses pengembangan proyek instalasi tenaga surya ini TVA melibatkan perusahaan energi First Solar Inc. dan NextEra Energy Inc. First Solar akan mengembangkan instalasi tenaga surya dengan total produksi energi sebesar 227 MW (megawatt) di Colbert County, Alabama, sedangkan NextEra Energy Resources akan mengembangkan proyek instalasi tenaga surya dengan total produksi energi sebesar 150 MW di Lincoln County, Tennessee.
Selain itu, TVA telah berencana untuk menginvestasikan dana sebesar 8 miliar dolar Amerika dalam pengembangan energi terbarukan selama 20 tahun ke depan.
“CEO Facebook Mark Zuckerberg menegaskan kembali bahwa Facebook bersaing untuk menjadi perusahaan bebas batubara dan 100 persen menggunakan energi terbarukan di antara para pemimpin bisnis ” kata Gary Cook, juru kampanye senior perusahaan Greenpeace dalam sebuah pernyataan online.
“Jika kita ingin tetap dalam ambang 1,5 derajat yang menurut para ilmuwan sangat penting untuk menghindari bencana perubahan iklim, kita membutuhkan lebih banyak perusahaan yang memiliki langkah untuk mengadopsi energi agresif terbarukan dan memiliki tujuan dalam mengurangi penggunaan gas rumah kaca,” tambah Cook.
Upaya Facebook dalam menggunakan energi terbarukan sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2013. Sebelumnya Facebook telah mulai menggunakan tenaga angin untuk mengurangi jejak karbon perusahaannya sebesar 75 persen. Melalui tenaga surya, kedepannya Facebook berharap dapat menggunakan 100 persen tenaga surya di seluruh pusat datanya pada akhir tahun 2020.
Penulis: DS/G43