Pada awalnya sama sekali tidak terlintas dalam pikiran masyarakat di Portland bahwa program berbagi sepeda akan muncul di kota mereka. Sampai kemudian raksasa peralatan olahraga Nike datang ke kota Portland dan menjadi sponsor kegiatan Biketown, program berbagi sepeda di Portland yang kemudian mulai berjalan.
Saat sepeda dari program Biketown yang berwarna oranye terang itu siap dipakai bulan lalu, orang-orang yang tadinya sangsi bersepeda akhirnya mencoba, lagi dan lagi. Berikut ini lima fakta mengejutkan dari program berbagi sepeda yang lama diwujudkan namun sudah menciptakan dampak yang besar.
1. Hanya dalam tempo satu bulan, sepeda tersebut telah digunakan sebanyak 59.000 kali oleh turis maupun penduduk sekitarnya dengan total jarak yang dijelajahi sebanyak 218.000 km. Hal ini sangat menarik mengingat Portland sendiri terkenal karena memiliki banyak komuter bersepeda sehingga diasumsikan punya sepeda sendiri. Saat ini sudah ada 2.000 warga Portland yang terdafar sebagai anggota pemakai Biketown dengan biaya $12 tiap bulannya.
2. Walaupun disponsori oleh Nike, namun merk sponsornya tidak dicantumkan secara besar-besaran. Banyak perusahaan besar yang menjadi sponsor kegiatan berbagi sepeda, bukan hanya sebagai pemberi dana awal untuk kegiatan tersebut namun juga untuk menjaga agar kegiatan ini tetap ada.
Portland telah menghabiskan sekitar 26 miliar rupiah dalam bentuk bantuan pemerintah untuk membeli sepedanya namun bantuan dari Nike sebesar 130 miliar rupiah dalam bentuk sponsor selama 5 tahun yang membuat program ini bisa menambah jumlah sepeda dan memperluas jaringan pelayanannya. Namun logo khas Nike hanya bisa dilihat di sekitar 10 persen dari jumlah total sepeda tersebut.
3. Turis dan non-komuter juga menggunakan sepeda. Kontras dengan beberapa program berbagi sepeda, aplikasi Biketown di gawai sangat memudahkan kita untuk mulai memakai sepeda tersebut, dengan hanya membayar 32 ribu rupiah untuk sekali jalan atau 150 ribu untuk meminjam seharian. Warna sepeda yang mencolok adalah sebuah magnet untuk turis juga penduduk yang tadinya enggan bersepeda.
4. Popularitas Biketown berhasil mengangkat pamor Portland. Di kota yang berkembang dengan jumlah rumah yang selalu kurang dibanding jumlah penduduk dan lalu lintas yang padat, kepopuleran Portland sebagai tempat yang nyaman untuk bersepeda mulai terancam. Dua tahun lalu saat kota Minneapolis mengambil “tahta” Portland sebagai kota yang paling nyaman untuk bersepeda, kenyataan itu sangat menyakitkan. Namun sekarang keadaannya berbalik lagi.
5. Teknologi yang mempermudah pesepeda. Tidak mengagetkan bahwa program berbagi sepeda banyak yang kurang matang perencanaannya. Kadang aplikasi di gawainya yang bermasalah, kadang juga sepedanya yang bermasalah. Namun Biketown sangat berbeda, aplikasinya berjalan baik dan sepedanya sangat menyenangkan untuk dikendarai. Layar bertenaga surya di bagian belakang sepeda sangat memudahkan kita dalam mengatur pemakaiannya. Dengan warna yang mencolok, sehingga keberadaannya di sekitar tempat makan/cafe/tempat istirahat lainnya sangat terlihat dan menjadi sesuatu yang bernilai lebih untuk masyarakat.
Penulis: NW/G15