Limbah plastik merupakan salah satu isu lingkungan yang paling penting. Joss Bleriot, pemimpin eksekutif Ellen MacArthur Foundation mengatakan, “sampai saat ini industri plastik mengambil alih 8 persen produksi minyak bumi, dan diramalkan melonjak naik hingga 20 persen pada 2050. Itu artinya kita akan menghadapi melonjaknya beban plastik dan itu adalah kerugian,” ujarnya seperti dikutip The Guardian.
Dilansir dari GreenIdeas, Perusahaan AS, NewLight Technologies, baru-baru ini mengklaim telah menciptakan penemuan baru yaitu plastik berbahan dasar CO. Untuk memproduksi 1 kilogram plastik bernama AirCarbon ini, dibutuhkan 1 kilogram CO. Tidak hanya itu, plastik tersebut didesain mampu terurai atau bisa didaur ulang sesuai dengan kebutuhan.
Jika plastik berbahan tanaman membutuhkan lahan yang seharusnya bisa digunakan untuk memproduksi makanan – juga air, pupuk dan pestisida; plastik AirCarbon tidak membutuhkan lahan, sebagai gantinya ia mengombinasikan gas metana dan CO yang dikumpulkan dari limbah kota dan industri.
Menurut laman NewLight Technologies, material plastik AirCarbon berisi 40 persen oksigen dari udara dan 60 persen karbon dan hidrogen dari emisi metana yang ditangkap. Dengan mengganti minyak menjadi AirCarbon, NewLight Technologies yakin mampu meningkatkan mutu lingkungan – mengurangi penggunaan minyak bumi, mengurangi biaya, dan memotong jumlah karbon di udara.
Dibentuk oleh insinyur dan ilmuwan dari Universitas Princeton dan Northwestern, NewLight menyatakan jika misi mereka adalah “mengganti plastik berbahan dasar minyak dengan plastik berbahan dasar udara, sehingga mampu menangkap cukup karbon untuk menstabilkan dan menghentikan perubahan iklim.”
Penulis: MFA/G41