Petani Australia Tanam Bunga Matahari dengan Drone

Reading time: 2 menit
Drone ini mampu menanam puluhan ribu benih bunga matahari. Foto: Euronews

Seorang petani asal Australia bernama Roger Woods baru-baru ini telah melakukan terobosan terbaru dalam dunia pertanian. Ia telah membuat ladang bunga matahari pertama di dunia yang sepenuhnya ditanam oleh drone. Adapun perangkat drone yang Roger gunakan yakni drone udara tunggal.

“Kami merupakan petani pertama yang menggunakan drone untuk menanam benih bunga matahari dalam skala besar,” tutur Roger dalam Euronews.

Sejauh ini, Roger telah menanam puluhan ribu benih bunga matahari dengan memanfaatkan kemampuan drone. Pesawat tak berawak tersebut telah mendistribusikan sebanyak 45.000 benih di setiap hektar ladang. Roger berharap sebanyak 30.000 benih bunga dapat tumbuh dengan baik di ladangnya tersebut.

Roger mengakui bahwa idenya untuk menanam puluhan ribu bunga matahari dengan menggunakan drone mendapatkan banyak reaksi pro dan kontra. Menyebarkan benih bunga dengan menggunakan drone memang dapat menghemat waktu dan tenaga, namun tak sedikit juga orang menganggap bahwa upaya tersebut akan berakhir sia-sia. Banyak petani mengatakan bahwa upaya tersebut bersifat kurang invasif dan memiliki risiko kegagalan panen yang lebih tinggi.

“Kami akan terus berusaha untuk mengembangkan metode ini menjadi lebih sempurna lagi. Untuk saat ini, prioritas kami adalah mengedukasi masyarakat mengenai praktik pertanian modern,” ujar Roger. “Kami berharap para petani dapat mengadopsi metode penanaman ini di masa depan.”

Tidak Hanya Benih Bunga Matahari

Penggunaan drone dalam pertanian modern kini semakin lazim. Selain bermanfaat untuk mengambil dan merekam gambar, drone juga dapat kita manfaatkan untuk melakukan penyelamatan lingkungan. Menebar dan menanam benih bunga matahari merupakan salah satu fungsi lain dari drone yang dapat berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Selain dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan dan menanam benih bunga matahari, drone juga telah digunakan untuk melakukan reboisasi hutan. Beberapa waktu silam, para peneliti dari India dan Myanmar telah menyebarkan ribuan benih pohon untuk mewujudkan aksi reboisasi pada lahan gundul di negara tersebut. Selain itu, startup asal Australia bernama AirSeed juga telah melakukan penghijauan hutan dengan menggunakan drone octocopter.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Euronews

Top