Sejarah sedang dibuat di tepi Sungai Fraser di Richmond, B.C pada 10 December 2019, untuk melihat kecanggihan teknologi pesawat amfibi listrik. Perusahaan pesawat amfibi yang bermarkas di pinggiran Vancouver ini berhasil mengambil langkah menuju maskapai komersial pertama di dunia, yang semua pesawatnya menggunakan tenaga listrik.
Di kutip dari globalnews.ca, CEO Harbour Air, Greg McDougall, mengungkapkan pada penerbangan perdananya pesawat amfibi ini dilengkapi dengan motor listrik magniX berkekuatan 750 tenaga kuda. “Kami tidak memiliki cara untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kinerja pesawat itu sampai kami benar-benar menerbangkannya, dan itu adalah pertama kalinya pesawat itu terbang,” kata McDougall. McDougall juga satu-satunya di pesawat itu, karena izin penerbangan hanya diperbolehkan untuk satu pilot uji coba.
BACA JUGA : Kandang Ayam Bertenaga Surya
McDougall mengatakan bahwa pesawat amfibi ini adalah pesawat uji coba dengan menggunakan teknologi canggih. “Hal ini tentu saja merupakan prototipe, tetapi ini adalah pesawat yang luar biasa dan dengan menggunakan komponen peralatan berteknologi tinggi,” kata McDougall.
Pada uji coba singkat McDougall dapat menerbangkan pesawat listrik ini sejauh 16 kilometer. Menurut Harbour Air, prototipe motor listrik ini menggunakan baterai lithium-ion mampu menyalakan pesawat sekitar 10 kali lebih lama.
Stephen Holding, pilot dan kepala instruktur di program teknis penerbangan BCIT, mengatakan tidak perlu diragukan jika teknologi canggih tersebut dapat mengeluarkan biaya lebih banyak. “Baterai itu mahal. Mereka dapat naik secara radikal dalam 10 tahun terakhir. Di beberapa titik harga baterai bisa sama dengan harga BBM,” katanya.
“Perbedaannya adalah kita tidak memiliki kekuatan (rasio) yang sama dengan bensin atau bahan bakar jet pada baterai kita,” ungkap Holding. Holding mengatakan bersama dengan potensi penghematan bahan bakar jangka panjang, mesin listrik jauh lebih sederhana daripada mesin pembakaran, dan akan jauh lebih murah untuk dirawat.
BACA JUGA : Drone Penembak Benih Solusi Hadapi Krisis Iklim
Harbour Air mengatakan maskapai bisnisnya sebagian besar mencakup penerbangan jarak pendek, hal ini yang menunjang pemakaian pesawat berkonversi listrik. Mereka juga menyebutkan ketika teknologi meningkat, pesawat dapat digunakan untuk penerbangan yang lebih lama, termasuk juga pada pesawat motor kembar.
Perusahaan sudah mulai berencana untuk mengubah armadanya menjadi pesawat listrik 11 bulan yang lalu. Harbour Air mengatakan kemungkinan akan lebih dari dua tahun sebelum pesawat baru dikonfirmasikan untuk membawa penumpang. Harbour Air menambahkan bahwa pihaknya berharap pergantian armada pesawat menggunakan energi listrik turut berkontribusi mengurangi energi karbon yang dikeluarkan (netral karbon), sekaligus melakukan penghematan secara signifikan pada bahan bakar dan pemeliharaan.
Penulis: Sarah R. Megumi