Berdasarkan penelitian yang dimuat di Nature Chemistry, sebuah tim peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di California, AS, baru saja menemukan jenis plastik baru yang dapat di daur ulang berulang kali tanpa akhir yang disebut polydiketoenamine (PDK).
Dilansir dari situs resmi Laboratorium Berkeley, plastik jenis PDK ini seperti mainan LEGO, dapat dibongkar menjadi bagian-bagian penyusunnya di tingkat molekuler, dan kemudian disusun kembali menjadi bentuk, tekstur, dan warna yang berbeda berulang-ulang tanpa kehilangan kinerja atau kualitasnya.
“Pendekatannya inovatif dan sederhana. Jenis plastik baru ini dapat di daur ulang tanpa akhir dengan sistem loop tertutup, yang berarti dapat didepolimerisasi menjadi monomer dan kemudian dibuat kembali menjadi polimer dengan sifat yang sama seperti aslinya,” ujar Rachel O’Reilly, seorang ahli kimia polimer di University of Birmingham, sebagaimana dikutip dari Chemistry World.
Para peneliti pertama kali menemukan sifat melingkar yang menarik dari plastik berbasis PDK ini ketika Peter Christensen, salah satu peneliti di Laboratorium Berkeley memasukkan campuran zat asam ke dalam gelas yang digunakan untuk membuat perekat PDK dan setelah itu ia melihat komposisinya berubah.
Setelah menguji berbagai formulasi di Molecular Foundry, hasilnya menunjukkan bahwa zat asam tidak hanya memecah polimer PDK menjadi monomer, tetapi prosesnya juga memungkinkan monomer dipisahkan dari zat aditif yang terhubung.
Ilustrasi – bahan baku plastik pellets untuk diolah lebih lanjut. Foto : istimewa
Tidak seperti plastik konvensional, monomer dari plastik PDK ini dapat dipulihkan dan dibuat kembali menjadi polimer daur ulang untuk membuat bahan plastik baru yang dapat memiliki fitur tambahan, seperti fleksibilitas. ‘Desainnya sempurna, dan sifat mekanis dari polimer baru ini adalah karakteristik dari bahan yang kuat dan tahan,’ kata O’Reilly.
Plastik Alternatif
Para peneliti juga percaya bahwa plastik daur ulang baru berbasis PDK ini bisa menjadi alternatif yang baik untuk banyak plastik yang tidak dapat didaur ulang yang digunakan saat ini. Jadi, benda-benda yang terbuat dari plastik dapat menemukan kehidupan baru sebagai benda lain jika dibuat dengan plastik PDK.
“Tidak ada satu solusi tunggal untuk masalah plastik, tetapi perkembangan ini adalah langkah yang sangat penting untuk menggunakan polimer dengan cara yang lebih bertanggung jawab,” tambah O’Reilly.
Menurut Brett Helms, salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa timnya berencana untuk mengembangkan plastik PDK dengan berbagai sifat termal dan mekanik untuk aplikasi yang beragam seperti tekstil, pencetakan 3D, dan busa. Selain itu, mereka juga ingin memperluas formulasi dengan memasukkan bahan nabati dan sumber berkelanjutan lainnya.
“Kami berada pada titik kritis di mana kami perlu memikirkan infrastruktur yang diperlukan untuk memodernisasi fasilitas daur ulang untuk pemilahan dan pemrosesan limbah di masa depan. Jika fasilitas ini dirancang untuk mendaur ulang PDK dan plastik terkait, maka kita akan dapat secara lebih efektif mengalihkan plastik dari tempat pembuangan sampah dan lautan.” pungkas Helms.
Penulis: Diki Suherlan
21 Apr 2024 
