Jakarta (Greeners) – Seiring tingginya kesadaran masyarakat akan produk-produk yang ramah lingkungan termasuk dengan konsumsi produk elektronik, para produsen dan perusahaan besar elektronik mulai mengembangkan inovasi-inovasi terbaru terhadap produk yang lebih ramah lingkungan. Guna menyambut tuntutan tersebut, PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) mengembangkan baterai AAA yang diklaim ramah lingkungan untuk penggunaan remote control peralatan elektronik.
Associate Director PT Panasonic Gobel Energy Indonesia, Hantara mengatakan bahwa baterai AAA Panasonic khusus remote control ini dikembangkan dengan teknologi dari Jepang, sebagai baterai manganese pertama yang mengandung nol persen tambahan zat timbal, merkuri, dan cadmium (nol persen Pb, Hg, Cd). Ini berarti baterai tersebut aman digunakan untuk peralatan elektronik, anak-anak dan juga lingkungan. Baterai ini juga ditutupi dengan tube sebagai tambahan pelindungan untuk menjamin keamanan baterai.
“Baterai AAA khusus remote control terbaru untuk pasar Indonesia ini bebas dari tambahan zat PbHgCd (timbal, merkuri dan cadmium), serta menggunakan metal jacket sehingga aman dan tidak mudah bocor,” jelasnya, Jakarta, Kamis (11/06).
Selain itu, Rika Novita, Product Manager Battery Panasonic Gobel Indonesia mengatakan, sejak tahun 1972, Panasonic telah mengembangkan bisnis baterainya di Indonesia. Produksinya, secara bertahap berupaya untuk mengurangi penggunaan zat berbahaya dalam produksi baterai kami, dimulai dari merkuri (sejak 1991), cadmium (sejak 1998) dan yang terkini adalah bebas timbal sejak tahun 2014.
“Untuk di Indonesia sendiri, Panasonic merupakan pabrik baterai pertama yang tidak menggunakan timbal dalam memproduksi baterainya. Kami percaya baterai AAA remote control ini dapat menjadi solusi berkualitas bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga peralatan elektronik mereka tanpa harus merusak lingkungan,” tukasnya.
Sebagai informasi, timbal dan merkuri merupakan dua zat yang tergolong logam berat, sehingga dapat mencemari lingkungan, khususnya jika limbah zat tersebut tidak tertangani dengan baik; serta mempengaruhi kesehatan manusia, terutama anak-anak, seperti mengganggu sistem syaraf.
Meskipun demikian, kedua zat tersebut masih dengan mudah dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk baterai yang terkandung di berbagai perangkat elektronik modern. Apabila baterai tersebut mengalami kebocoran, zat yang terkandung di dalamnya dapat menyentuh permukaan kulit dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi pengguna.
Penulis: Danny Kosasih