Perusahaan startup asal Italia, Krill Design, baru-baru ini telah menciptakan inovasi terbaru dalam upaya pengolahan limbah organik. Mereka berhasil mengembangkan teknologi yang mampu “menyulap” limbah buah jeruk menjadi lampu meja berdesain unik. Ohmie merupakan nama dari lampu tersebut.
“Penciptaan lampu Ohmie terinspirasi dari begitu banyaknya buah jeruk yang terbuang sia-sia di Sisilia, Italia. Sisilia merupakan daerah penghasil jeruk di Italia, dan wilayah tersebut menghasilkan sekitar tiga persen jeruk yang ada di dunia. Krill Design tertarik untuk memanfaatkan bagian kulit dari jeruk-jeruk yang terbuang,” ujar Domiziana Illengo, Manajer Pemasaran dari Krill Design, seperti dilansir dari Wired.
“Mengapa kulit jeruk, karena material tersebut kaya akan karbohidrat dan berpotensi untuk diolah kembali menjadi biopolimer yang kokoh. Biopolimer tersebut nantinya akan menjadi bahan utama dari lampu Ohmie” tuturnya menambahkan.
Untuk mengolah kulit jeruk menjadi lampu Ohmie, ada beberapa tahapan proses yang harus Krill lakukan. Setelah melakukan proses pengumpulan, kulit jeruk akan melalui tahap pengeringan dan penggilingan. Setelah itu, Krill akan menggabungkan kulit jeruk dengan biopolimer yang berasal dari tumbuhan untuk diolah kembali menjadi filamen. Filamen tersebut akan melewati proses pembentukan oleh mesin cetak tiga dimensi, hingga pada akhirnya terbentuklah lampu meja Ohmie yang unik.
Lampu Ohmie: Beraroma Jeruk dan Dapat Diolah Menjadi Kompos
Karena terbuat dari bahan-bahan organik seperti kulit jeruk dan biopolimer berbahan dasar tumbuhan, lampu Ohmie memiliki penampilan yang alami dan sederhana. Lampu tersebut memiliki warna alami dari kulit jeruk, yaitu oranye. Selain itu, produk ini juga memiliki permukaan dengan tekstur kasar layaknya kulit jeruk. Hal tersebut tentu saja telah menambah keunikan dari lampu meja yang satu ini.
Selain memiliki warna dan tekstur layaknya buah jeruk asli, lampu Ohmie juga memiliki aroma seperti buah jeruk! Menurut Krill Design dalam situs resmi mereka, aroma tersebut dapat menciptakan efek relaksasi bagi para penggunanya.
“Aroma tersebut muncul karena lampu Ohmie telah melewati proses pemanggangan. Jadi, selain berbau layaknya buah jeruk, lampu tersebut juga terkadang mengeluarkan aroma seperti kue,” tutur Domiziana.
Lampu Ohmie, selain berbentuk dan beraroma unik, juga bersifat ramah terhadap lingkungan. Karena terbuat dari bahan-bahan alami, lampu tersebut dapat diolah kembali menjadi kompos bila sudah tidak bisa kita gunakan.
Sebagai informasi, lampu meja Ohmie memiliki tinggi berukuran 23 sentimeter. Setiap lampu dilengkapi dengan sakelar, bohlam LED, dan kabel pengisi daya berjenis USB. Lampu ini memiliki bobot sebesar 150 gram dan juga memiliki fitur tambahan berupa jam alarm. Jika Sobat Greeners tertarik untuk memiliki lampu unik yang satu ini, Sobat Greeners dapat membelinya secara daring.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: