Melukis dinding milik umum maupun individu tidak melulu tentang vandalisme. Jika dilakukan untuk memberikan pesan-pesan yang positif bagi publik, kenapa tidak?
Seni grafiti atau melukis pada dinding di pinggir jalan dianggap sebagai seni mengekspresikan diri. Biasanya muatan lukisan jalanan adalah kampanye tentang lingkungan, sosial, hingga politik.
Salah satu grafiti yang menyampaikan pesan lingkungan adalah grafiti karya seniman jalanan Louis Masai Michel. Ia melukis mural dengan gaya fotorealis untuk membangun kesadaran untuk menyelamatkan populasi koloni lebah di seluruh dunia dengan kampanye #SavetheBees.
Michel Masai yang berbasis di London, mengecat dinding jalanan di ibu kota negara Inggris tersebut dengan gambar lebah berukuran raksasa dan beberapa lebah berukuran kecil. Lukisan lebahnya sangat detail, mencolok, dan indah, seolah-olah seekor lebah raksasa hidup berdampingan dengan warga kota London.
Dalam mewujudkan karyanya tersebut, Michel bekerja sama dengan sesama seniman lainnya, Jim Vision. Pada lukisannya mereka menyematkan tagar #SavetheBees. Mural bergambar lebah ini tidak hanya ada di London saja. Kampanye menyelamatkan populasi para lebah sudah merambah ke kota-kota lainnya di luar Inggris, mulai dari Bristol, Devon, Glastonbury, Kroasia, New York, hingga Miami dan New Orleans.
Saat ini Michel sedang sibuk dengan pamerannya sendiri di sebuah galeri di London. Namun, usai pamerannya tersebut, ia akan melanjutkan kampanye #SavetheBees.
Peran para lebah bukan hanya penghasil madu saja. Mereka mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kepentingan manusa. Lebah berperan aktif dalam proses penyerbukan dengan sepertiga jumlah tanaman pangan yang ada di dunia, sayuran dan kacang-kacangan, misalnya. Tanpa lebah, dapat dikatakan tidak ada lagi sayuran dan buah untuk dikonsumsi manusia dan hewan.
Penulis: NW/G15
Sumber: www.inhabitat.com