Di umur 14 tahun, Remya Jose menciptakan penemuan pertamanya yaitu sebuah mesin cuci yang digerakkan oleh pedal sepeda. Mesin penemuannya ini menggunakan bagian dari sepeda bekas dan berjasa membuat proses mencuci menjadi lebih mudah untuk masyarakat yang tidak memiliki akses listrik.
Remya Jose adalah warga Kizhattoor Panchayat di India. Remya mendapatkan idenya saat dia dan saudara kembarnya disuruh mengerjakan pekerjaan rumah tangga ketika ibu mereka sakit. Alih-alih mencuci baju di sungai seperti yang biasa mereka lakukan, Remya menciptakan solusinya sendiri untuk menghemat waktu dan tenaga.
Dia memulai penelitiannya dengan mempelajari cara kerja mesin cuci listrik sehingga dia bisa meniru mesin tersebut namun dengan tenaga manusia. Ayahnya menolong Remya mencari bagian-bagian mesin yang dibutuhkan sesuai desainnya dan membawa sketsa yang dibuat oleh Remya ke bengkel mobil terdekat, dimana pekerja bengkel tersebut menolong mereka membangun mesin cuci tersebut.
Hasilnya, sebuah mesin yang bahkan lebih bagus dari yang direncanakan. Mesin cuci tersebut terdiri dari satu ruang dari alumunium dengan tabung kawat di dalamnya untuk menampung cucian. Tabung tersebut tersambung dengan rantai sepeda dan sistem pedal.
Cucian diletakkan di dalam mesin bersama air panas dan deterjen kemudian dibiarkan selama 10 menit. Selanjutnya pengguna mesin mengayuh pedalnya untuk memutar cucian dan membersihkan cucian tersebut. Sebuah katup kecil di wadah alumunium itu berfungsi sebagai tempat keluar air dan sabun, kemudian air diisikan lagi ke dalam mesin untuk memulai proses pembilasan.
Ini adalah sebuah solusi yang sederhana dan elegan untuk keluarga yang hidup di pedalaman dan jauh dari jangkauan listrik.
Hasil karya Remya Jose mendapat sorotan, dia mendapat hadiah National Award dari mantan presiden India Abdul Kalam dan di umur 18 tahun dia mengajukan hak paten untuk alat tersebut. Sekarang, di umur 20-an tahun, dia bekerja sebagai penemu di National Foundation, India untuk membantu menciptakan penemuan-penemuan baru untuk membantu masyarakat pedesaan di negaranya.
Penulis: NW/G15