Menurut data dari Massachusets Institute of Technology, pertambangan batu mulia memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Ketika pengeboran, lapisan bebatuan yang pecah mampu melepaskan elemen-elemen yang berbahaya, seperti mineral asbestos dan debu metalik.
Karena itu, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memutuskan untuk memproduksi medali emas, perak, dan perunggu menggunakan material-material bekas dari ponsel pintar. Pilihan yang masuk ke dalam agenda olimpiade tersebut merupakan peta strategis untuk membuat semua aspek olimpiade yang berkelanjutan.
Dilansir Live Science, penyelenggara juga akan melibatkan seluruh masyarakat Jepang untuk berpartisipasi, dengan meminta mereka untuk menyumbangkan gawai yang sudah tidak terpakai untuk diolah menjadi medali.
Sasaran proyek tersebut ialah berhasil mengumpulkan 8 ton metal, yang akan didaur ulang hingga menjadi 2 ton, cukup untuk memproduksi 5.000 medali bagi Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paralympic.
Penulis: MFA/G41