Masker kini tengah menjadi kebutuhan wajib saat berada di luar rumah. Penggunaan masker dapat membantu mencegah penularan dan penyebaran virus corona. Meskipun saat ini banyak masker yang diproduksi, bagi orang dengan kebutuhan khusus tentu hal ini perlu diperhatikan.
Masker yang umum digunakan masyarakat adalah masker kain yang menutupi mulut secara penuh. Ini menjadi kendala bagi penyandang tuna rungu, sebab, dengan mulut tertutup masker akan membuat mereka tidak bisa membaca gerak bibir dan ekspresi wajah.
Ashley Lawrance, seorang mahasiswi yang khusus mengenyam pendidikan untuk tuna rungu merancang masker transparan. Tujuannya agar para penyandang disabilitas dapat tetap berkomunikasi dengan orang lain. Melansir designboom.com, Ashley mengungkapkan bahwa mereka yang bergantung pada pembacaan gerak bibir untuk berkomunikasi sering terputus dari sumber komunikasinya. Menurutnya, solusi masker transparan ini perlu disesuaikan untuk penyandang tuna rungu.
Mahasiswi ini kemudian memodifikasi desain masker kain dengan bagian transparan untuk komunitas tuna rungu agar dapat digunakan saat berkomunikasi dalam American Sign Language (ASL). Masker ini dibuat untuk memahami makna atau maksud yang ingin disampaikan.
Melalui akun GoFundMe, biaya bahan, pengiriman, dan lainnya dapat dihimpun dan digabungkan. Setiap dana yang terkumpul dan tidak digunakan untuk membuat masker, akan disumbangkan untuk organisasi nirlaba Hands & Voices. Lembaga tersebut digerakkan oleh orang tua mendedikasikan kepeduliannya untuk mendukung keluarga anak-anak yang tuli. Ashley saat ini membagikan masker secara gratis kepada siapa saja yang membutuhkannya.
Penulis: Mega Anisa