Mahasiswa UGM Ciptakan Pemecah Gelombang, Juara di Kompetisi Nasional

Reading time: 2 menit
Mahasiswa UGM menciptakan inovasi bangunan pelindung pantai berupa pemecah gelombang. Foto: Berita UGM
Mahasiswa UGM menciptakan inovasi bangunan pelindung pantai berupa pemecah gelombang. Foto: Berita UGM

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara 1 dalam ajang Coastal Protection Competition Dedikasi 2025 yang berlangsung di Universitas Hasanuddin. Tim Gama Lautan Utama, yang terdiri dari mahasiswa jurusan teknik sipil, berhasil menciptakan inovasi bangunan pelindung pantai berupa pemecah gelombang tenggelam dengan balok perforasi.

Tim Gama Lautan Utama juga beranggotakan Bintang Lailatul Qadri Faris Fathurrohman dan Alief Rizky Pratama.  Melalui ajang ini, mereka membawa inovasi bertajuk C-Guard Breakwater: Pemecah Gelombang Tenggelam Perforasi Berbahan Beton Komposit Terak Baja”.

Menurut Bintang, selaku Ketua Tim Gama Lautan Utama, pemecah gelombang ini terbukti efektif dalam melindungi kawasan wisata pantai dari abrasi dan erosi. Desainnya juga tidak mengganggu estetika kawasan pantai.

BACA JUGA: Mahasiswa UI Ciptakan Bahan Bakar Alkohol Ramah Lingkungan

“Dengan menggunakan green concrete dari steel slag sebagai bahan material pemecah gelombang, kami berharap inovasi C-Guard Breakwater ini mampu melindungi pantai dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Bintang dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/3).

Berita UGM melansir bahwa Tim Gama Lautan Utama telah melalui tahapan presentasi dan pengujian model C-Guard Breakwater. Berkat hasil kerja keras mereka, tim ini berhasil meraih prestasi terbaik. Bahkan, mereka juga menjadi juara pertama dalam kompetisi perlindungan pantai di ajang Dedikasi 2025.

Tim Gama Lautan Utama Tunjukkan Visi Jangka Panjang

Keberhasilan Tim Gama Lautan Utama tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis mereka. Namun, mereka juga telah menunjukkan visinya dalam merancang infrastruktur yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

“Kami berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa teknik sipil lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional,” tambah Bintang.

BACA JUGA: Peneliti BRIN Ubah Pelepah Pisang Jadi Wadah Makanan

Sebagai anggota tim, Faris menambahkan bahwa Dedikasi 2025 merupakan platform bagi mahasiswa teknik sipil di seluruh Indonesia. Melalui platform tersebut, mereka dapat menunjukkan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan keairan di Indonesia.

Kompetisi ini terdiri dari dua mata lomba. Di antaranya Civil Case Innovation dan Coastal Protection Competition. Menurutnya, kedua kompetisi ini memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi.

Lima tim terbaik berhasil melaju ke babak final ini telah mengikuti dua tahapan pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025. Di antaranya tahap presentasi hasil rancangan dan pengujian model bangunan pelindung pantai dalam bentuk flume.

“Melalui tahap-tahap ini, setiap tim diuji tidak hanya dalam kemampuan teknis dan desain, tetapi juga dalam komunikasi ilmiah serta kreativitas dalam menyampaikan ide,” imbuh Faris.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top