Salah satu produk olahan susu yang digemari berbagai kalangan adalah es krim. Kudapan popular ini disajikan dalam keadaan beku dengan beragam rasa, warna, dan bentuk penyajian. Es krim dengan rasa buah-buahan pun menjadi pilihan favorit.
Es krim rasa pisang mungkin sudah biasa bagi Anda, tapi bagaimana dengan es krim kulit pisang? Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa Surakarta, Yosephine Angelina, Andri Octaviani, dan BRM Suryo Triono meneliti ide pembuatan es krim menggunakan kulit pisang.
Mengutip artikel ilmiah “Pemanfaatan Kulit Pisang dan Tanaman Herbal Sebagai Bahan Pembuatan Es Krim yang Bernilai Ekonomi”, kulit pisang yang tinggi kalsium dinilai bisa menjadi salah satu bahan baku alternatif pembuatan es krim.
Pisang yang lazim masyarakat Tanah Air jumpai pada setiap musim, tulis para peniliti, jumlahnya terus bertambah. Begitu pula dengan limbah yang dihasilkan. Kulit pisang menyumbang limbah dalam jumlah tinggi karena jarang sekali dimanfaatkan.
“Para pengusaha olahan pisang seringkali tidak memanfaatkan kulitnya, dan menjadikan kulit pisang tersebut sebagai limbah yang tidak memiliki nilai jual,” ungkap Yosephine, dkk.
Langkah Menyulap Es Krim Olahan Kulit Pisang
Proses pembuatan es krim kulit pisang cukup mudah dan tidak berbeda jauh dari pembuatan es krim pada umumnya. Es krim kulit pisang menggunakan bahan-bahan seperti tepung es krim, es batu, susu, dan gula. Kulit pisang ditambahkan dalam bentuk ekstrak. Berikut langkah pengolahan yang dipaparkan peneliti.
Pertama, pilih kulit pisang yang masih dalam kondisi baik. Cuci kulit pisang sebelum mulai mengolah. Setelah itu, potong dan rebus kulit pisang dalam air dan gula.
Langkah selanjutnya, blender dan saring kulit pisang untuk mendapatkan ekstraknya. Campur ekstrak kulit pisang dengan bahan lainnya. Terakhir, para peneliti pun menyarankan penambahan daun mint untuk kesegaran maksimal.
Bila es krim konvensional dapat disimpan berbulan-bulan dalam freezer, lain halnya dengan es kulit pisang. Es krim kulit pisang hanya bisa bertahan satu hari.
Untuk mempertahakan cita rasanya, para peneliti menyarankan es krim ini harus disajikan dalam keadaan dingin. Es krim pun wajib disimpan dalam lemari pendingin sampai sesaat sebelum dimakan. Hal ini disebabkan es krim dari kulit pisang tidak menggunakan bahan kimia dan pengawet.
Es Krim Kulit Pisang Sejalan dengan Program ‘Kotaku’ Karanganyar
Ide pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi es krim sejalan dengan program pemerintah daerah Karanganyar, Jawa Tengah. Karanganyar mengusung Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang bertujuan menjadikan wilayah sekitar bersih dan bebas dari limbah. Selain itu, riset yang dilakukan di wilayah Karanganyar ini diharapkan dapat memberikan ide baru bagi para penggiat usaha untuk membuat terobosan dengan memanfaatkan bahan tidak terpakai di lingkungan sekitar.
“Es krim olahan kulit pisang merupakan salah satu pelopor bisnis usaha baru di bidang kuliner, untuk memperbanyak konsumen perlu memberikan pelayanan yang lebih baik dalam rasa, pelayanan keramahan maupun kebersihan makanan itu sendiri,” tulis para peneliti.
Penulis: Krisda Tiofani
Editor: Ixora Devi