Peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura berhasil menciptakan solusi futuristik yang mampu mengatasi polusi yang disebabkan oleh sampah plastik. Pada April lalu, mereka telah menemukan teknologi baru yang dapat mengubah sampah plastik menjadi hidrogen dan karbon. Kedua elemen tersebut dapat menghasilkan listrik bersih yang berguna untuk berbagai keperluan industri.
“Metode baru yang kami ciptakan dapat mengubah sampah plastik dari jenis apapun menjadi listrik bersih, termasuk plastik yang terkontaminasi sekalipun,” ujar pemimpin penelitian, Associate Professor Grzegorz Lisak, dalam Mothership. “Beberapa jenis sampah plastik biasanya sulit untuk didaur ulang karena terdiri dari campuran berbagai bahan.”
Untuk menghasilkan listrik bersih dari sampah plastik, para peneliti harus mengumpulkan sampah plastik terlebih dahulu. Setelah terkumpul dalam jumlah yang cukup, sampah plastik akan melewati proses penguraian dan pemanasan hingga berwujud menjadi gas. Gas tersebut kemudian akan memasuki reaktor berkatalis untuk kemudian diolah kembali menjadi dua hasil akhir, yaitu hidrogen dan karbon nanotube. Adapun nama dari proses tersebut yakni pirolisis.
Melansir dari situs resmi NTU, hidrogen dari sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi sumber listrik bersih yang bisa menenagai kendaraan listrik. Selain itu, karbon nanotube juga dapat kita gunakan dalam aplikasi biomedis, otomotif dan industri.
“Mengembangkan teknologi hidrogen semacam itu merupakan bagian dari rencana Singapura untuk mengeksplorasi sumber energi bersih. Upaya ini dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil dan dapat menurunkan jejak karbon negara,” tulis NTU.
Listrik Bersih dari Sampah Plastik Laut
Untuk menghasilkan listrik bersih dari plastik, para peneliti NTU menggunakan sampah plastik yang berasal dari laut. Perlu Sobat Greeners ketahui, hingga saat ini terdapat 269 juta kilogram sampah laut mengambang di lautan sekitar Singapura. Untuk mengumpulkan sampah plastik laut secara maksimal, para peneliti bekerja sama dengan organisasi nirlaba Ocean Purpose Project.
“Sampah plastik dengan jumlah sebanyak itu dapat menghasilkan listrik bersih yang mampu menggerakkan kendaraan listrik hingga sejauh 40 juta kilometer. Selain itu, jika seluruh sampah plastik di Singapura kita olah menjadi sumber energi, energi tersebut dapat memberi daya pada ribuan partemen selama setahun penuh,” papar NTU.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: