Keren, Lampu Gantung Berbentuk Matahari Ini Terbuat dari Kulit Jeruk

Reading time: 2 menit
Lampu gantung dari kulit jeruk. Foto: Yanko Design
Lampu gantung dari kulit jeruk. Foto: Yanko Design

Saat ini, banyak barang bekas, seperti plastik, kayu, dan logam yang dapat kita olah menjadi benda unik dan bermanfaat. Namun, sampah organik juga berpotensi menjadi barang bernilai. Salah satu desainer asal Inggris, Alkesh Parmar, memanfaatkan kulit jeruk sebagai bahan untuk menciptakan lampu gantung yang menyerupai matahari.

Yanko Design melansir, meskipun sampah kulit buah terurai secara hayati, sampah tersebut sebenarnya memiliki banyak kegunaan. Salah satunya, kulit jeruk kering menjadi lentur dan memiliki tekstur seperti kulit sehingga mudah dijahit.

Selain itu, minyak dan aroma dari kulit jeruk juga dapat digunakan sebagai wewangian. Namun, sering kali kulitnya dibuang setelah dikupas. Di tangan Parmar, kulit jeruk ia ubah menjadi benda yang bermanfaat dan memikat. Ini menunjukkan potensi besar dari limbah organik.

Parmar menjahit kepingan kulit jeruk menjadi bahan yang mirip kain. Produk itu akhirnya ia manfaatkan sebagai penghias barang. Salah satu contoh inovatifnya adalah ia mencoba memadukan kulit jeruk itu pada lampu gantung. Alhasil, lampu gantung itu berbentuk bola yang tampak seperti jeruk raksasa.

BACA JUGA: Dosen IPB Ciptakan Teknologi IoT untuk Atasi Heat Stress pada Sapi

Di samping itu, proses penjahitan tersebut disebut APeel. Dalam proses ini, setiap jahitan direkatkan untuk memastikan kekuatan dan daya tahan produk. Setelah percobaannya berhasil, ternyata kulit jeruk ini memiliki sifat yang menjadikannya sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan kain.

Dengan ide gagasan Parmar, kulit jeruk yang awalnya hanya sampah kini berubah menjadi barang seni penuh estetika. Lampu dari kulit jeruk ini memiliki tekstur khas yang menarik perhatian dan mengundang kekaguman para pengamat, berkat penggunaan materialnya yang berkelanjutan.

Lampu Gantung Bisa Jadi Pupuk

Selain itu, karena terbuat dari bahan yang dapat terurai secara hayati, produk ini bisa pengguna jadikan kompos setelah mencapai akhir masa pakainya. Hasil kompos tersebut akan menjadi pupuk untuk menanam pohon buah, seperti jeruk, sekaligus menciptakan ekonomi sirkular.

Walaupun kulit jeruk akan terurai seiring waktu, apabila kamu buang secara sembarangan, kulit jeruk dapat menumpuk, menyumbat pipa, dan mencemari air. Meskipun terlihat sepele, jumlah kulit jeruk yang terbuang bisa menjadi polutan jika tidak kamu kelola dengan baik.

Dengan demikian, pemanfaatan kulit jeruk tidak hanya menciptakan produk seni yang menarik, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan. Produk ini juga dapat menjadi referensi bagi desainer lain untuk menciptakan produk-produk berkelanjutan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top