Sampah plastik merupakan masalah besar dan untuk mengatasinya juga perlu upaya yang besar. Satu hal yang sudah mulai dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang plastik. Namun upaya ini masih belum cukup ampuh untuk membersihkan bumi kita dari sampah plastik terutama di sungai dan laut.
Solusi dari James Dyson mungkin akan menarik dan bermanfaat, meskipun tidak menyelesaikan akar masalahnya. Kapal tongkang daur ulang karya desainer terkenal ini memiliki jaring yang sangat besar untuk menangkap plastik yang mengambang di permukaan sungai. Sistem penyedot kemudian menyedot sampah masuk ke dalam, dimana kemudian sampah dipilah dan dikirim untuk proses selanjutnya. Kapal ini menggunakan teknologi siklon yang sama seperti pada alat penyedot debu Dyson.
“Dengan menyedot banyak plastik di aliran sungai yang tercemar, kapal M.V. Recyclone dapat dengan efektif mengambil semua sampah pencemar utama ini sebelum mencapai laut,” sang insinyur asal Inggris menjelaskan melalui surat elektronik kepada FastCoExist.com.
“Jaring penangkap berukuran besar diurai dari gulungan di buritan kapal dan ditambatkan di setiap sisi sungai. Mesin derek hidrolik meniup sampah-sampah ini keluar masuk. Jaring-jaring menghadap di hulu sungai dan menangkap serpihan apapun yang mengambang di atas sungai. Sampah plastik dicacah di atas kapal dan berbagai jenis plastik dipilah dengan menggunakan siklon besar – mirip seperti bagaimana vakum siklonik bekerja, “ katanya.
Dyson pertama kali membuat sketsa idenya untuk Time. Pada mulanya, ia berpikir mesin ini akan bekerja seperti mesin yang dipasang permanen di beberapa titik strategis pada sungai. Namun ia akhirnya memutuskan untuk membuatnya di atas kapal dengan alasan mobilitas dan cakupan wilayah yang dapat dijangkau. Dengan demikian, lahirlah kapal tongkang M.V. Recyclone.
Sebagai seseorang yang sangat terkenal menciptakan 5.127 model alat penyedot, Dyson sadar bahwa membangun kapal tongkang ini lebih dari sekedar membangun mesin penyedot. “Konsepnya mudah! Namun bagian tersulitnya adalah membuat model, menguji dan menyempurnakannya,” ujarnya.
Namun ia yakin ini bisa dilakukan, bahwa kapal tongkang ini mampu menangkap bahkan serpihan kecil dari plastik pencemar. “Untuk dapat menangkap baik serpihan besar dan juga kecil, mungkin perlu menggunakan serangkaian tahap pemilahan,” katanya. “Seiring dengan berkembangnya teknologi, kapal ini bisa terus dikembangkan agar semakin efisien.”
(G33)